Airbag menjadi peranti keselamatan utama, namun banyak yang belum menyadari, jika perangkat ini akan menurun performanya setelah 10 tahun.

Airbag : Harus Disadari Bahwa Kantung Udara Ternyata Bisa Basi (Kedaluarsa)

 
Airbag : Harus Disadari Bahwa Kantung Udara Ternyata Bisa Basi (Kedaluarsa)

Airbag menjadi peranti keselamatan utama, namun banyak yang belum menyadari, jika perangkat ini akan menurun performanya setelah 10 tahun.

Terlepas dari kasus yang menimpa Takata dengan Airbagnya, pernahkan terlintas dalam pikiran anda batas umur airbag yang ada pada mobil anda? Apakah airbag pada mobil ini tetap bekerja dengan baik setelah tunggangan digunakan selama 20 tahun?

Menurut The Detroit Bureau (TDB), alat keselamatan tambahan ini ada umur pakainya. Namun demikian hal tadi masih sangat tergantung dengan sistem yang digunakan pada airbag tersebut.

Sebagian besar sistem kerja airbag menggunakan inflator kimia dan menggunakan amonium nitrat. Gas yang mudah menguap ini, akan menghasilkan panas ketika inflator dipicu. Hal itulah yang menyebabkan kantung udara mengembang.

Amonium nitrat secara alami akan rusak seiring waktu. Zat ini akan lebih cepat rusak terlebih di daerah beriklim panas dan lembab seperti Indonesia. Sementara di daerah beriklim kering lebih diuntungkan karena tingkat kerusakannya lebih lambat.

Menurut penelitian National Highway Transport Safety Administration (NHTSA), masalah inflator dengan amonium nitrat ini akan mengalami kegagalan 50% pada mobil berusia di atas 10 tahun.

Airbag tidak akan mengembang dengan sempurna dan hal paling buruk adalah tidak mengembang pada waktunya (terlambat ).

Namun demikian NHTSA mengatakan bahwa tetaplah lebih baik dengan airbag dibandingkan tanpa airbag sama sekali. Rata-rata umur mobil yang digunakan di Amerika adalah 11 tahun dan faktanya, ribuan nyawa terselamatkan setiap tahun oleh adanya airbag pada mobil.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com