Tiap ban, memiliki rubber compound, salah satu faktor penentu kualitas kenyamanan dan performa ban. Apa fungsi dan maksudnya?

Tiap pabrikan ban, selalu menggunakan bahan khusus untuk menentukan Rubber Compound atau biasa disebut compound untuk membedakan spesies ban yang diproduksinya.

Dalam menentukan tingkat kekenyalan ban, pabrikan ban menggunakan lapisan karet pada ban. Nah, sebenarnya lapisan karet inilah yang lazim disebut compound.

Lapisan compound ini meliputi ban secara keseluruhan, mulai dari telapak ban, dnding, bagian dalam maupun luar ban.

“Compound ini terbuat dari berbagai macam bahan dan tentu bahan baku utamanya adalah karet alam ataupun karet sintetis yang dicampur dengan berbagai bahan kimia semisal karbon hitam, belerang, minyak dan beberapa bahan kimia lainnya,” tutur Zulpata Zainal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia . “Dari bahan-bahan inilah komposisi ban dengan tingkat kekenyalan yang diinginkan diracik,” lanjutnya.

Penggolongan terbesar pada jenis compound ban terdapat pada telapak ban serta dinding samping ban termasuk juga compound di lapisan dalam ban.

Pada compound di telapak ban, ada beberapa fungsi yang disesuaikan dengan target kemampuan ban.

“Dari compound inilah performa dan kegunaan ban ditentukan. Semisal Bridgestone Potenza Adrenalin RE003 yang sudah teruji memiliki cengkraman cukup baik dengan permukaan jalan, pada berbagai kompetisi balap di Indonesia,” sambung Zulpata.

“Komposisi compound yang dipergunakan pada Adrenalin RE003 tentunya tidak dapat disamakan dengan yang dipergunakan pada Brigdestone ECOPIA yang lebih berfokus pada minimnya hambatan gulir (RRC: rolling resistance coefficient) yang baik yang menargetkan untuk dipergunakan dalam menghemat bahan bakar,” rincinya.

Dari compound ini dapat menghasilkan produk dengan tingkat keausan yang cukup rendah dan berumur panjang semisal pada Bridgestone DURAVIS R624 yang banyak dipergunakan pada perusahaan taksi ataupun kendaraan niaga.