Lomba berdasarkan tenaga mesin ini cukup unik. Hasilnya juga mengejutkan, mobil berbobot lebih berat mampu bersaing dengan mobil yang lebih ringan. Bukti traksi AWD memberikan akselerasi yang baik

Sedikit unik bahkan bisa dikatakan menggelikan jika sebuah SUV, sedan premium ukuran menengah dan sedan kompak eksekutif  ditemukan dalam satu ajang adu cepat di lintasan drag. Namun terdapat alasan yang cukup kuat untuk menghadirkan ketiganya dalam satu lomba adu cepat

Walau datang dari spesies yang berbeda, namun ketiganya memiliki benang merah yakni masing-masing memiliki daya di atas 750 dk.

BMW X5M sudah upgrade mesinnya hingga stage 2 oleh Evotech yang menyemburkan daya 750 dk. Tenaga yang sama dari Mercedes-Benz E63 AMG yang dikilik ulang hingga stage 2 oleh Renntech.

Sedangkan Mercedes-Benz C63 AMG yang lebih imut berkat sentuhan tunner Morendi-Weistec mampu mengail daya 770 dk.

Banyak yang memprediksi, bahwa waktu tercepat diraih oleh C63,  sebagai mobil dengan daya paling besar dan berbobot paling ringan. Tentunya mereka benar.

Mercedes-Benz C63 AMG dengan bodi paling enteng dan tenaga paling besar boleh saja berbangga sebagai yang tercepat. Tetapi, jika melihat waktu yang diraih, hanya terpaut tipis dengan BMW X5M yang di atas kertas memiliki bobot paling berat, yaitu 2.386 kg

Sebagai ilustrasi, mengacu pada spesifikasi bawaan pabrik, Mercedes-Benz E63 AMG lebih berat sekitar 240 kg dari Mercedes-Benz C63 AMG.

Sedangkan BMW X5M berbobot 636 kg lebih berat dari Mercedes-Benz C63 AMG yang beratnya 1.750 kg.