Berawal dari test sederhana untuk mengelak apabila ada rusa liar yang menyeberang. Kini memacu perang teknologi, sebagai penguji sistem electronic stability program (ESP) pada mobil baru.

Menghindar suatu obyek dalam kecepatan tinggi, tentu sangat berbahaya. Dalam beberapa kasus, hal ini mengakibatkan mobil terpelanting atau bahkan terguling.

Pengujian kemampuan mobil bermanuver mengelak ini di sebut dengan Moose Test dan merupakan salah satu test terberat yang akan menentukan performa tingkat stabilitas mobil. 

Di namakan moose test karena diambil dari kondisi di jalanan di Eropa terutama di negara Skandinavia. Pengemudi di sana kerap berhadapan dengan rusa yang menyeberang jalan secara tiba-tiba, sehingga harus mengelakkan mobilnya agar tak menabrak rusa. 

Swedia dikenal pelopor tes ini dan sudah melakukannya sejak tahun 70-an. Namun, pengujian ini benar-benar menjerat mata dunia pada 21 Oktorber 1997, ketika sebuah majalah otomotif dari Swedia, yakni Teknikens Värld menguji Mercedes-Benz A Class dan terbalik saat melakukan manuver ini. 

Mirisnya, hasil tes tersebut membuat A-Class ini harus kalah dengan Trabant, mobil bikinan eks Jerman Timur yang sudah berumur dan kalah telak dalam hal teknologi.

Test ini cukup sederhana hanya sebatas melakukan manuver mengelak pada simulasi dengan menggunakan beberapa cone, sehingga menciptakan gerakan zig-zag.

Namun bencana yang terjadi pada A-Class justru menjadi berkah bagi Teknikens Värld. Di mana majalah itu kemudian melanjutkan melakukan Moose Test pada ratusan mobil dan mencantumkannya dalam website mereka dan hal ini berlaku hingga sekarang.

Salah satu ciri khas Teknikens Värld adalah mencantumkan kecepatan mobil pada saat melakukan trek test. Dari test ini menjadikan bahan pada pabrikan kendaraan untuk lebih mengembangkan fitur ESP (elektronic stability program).

Beriikut adalah hasil Moose Test Teknikens Värld yang terkini :