Kebangkitan mobil listrik akan memberikan perubahan signifikan pada wajah industri otomotif.

Industri otomotif dunia tengah bergerak menuju suatu perubahan besar. Mobil listrik kembali dilirik untuk dijadikan penerima tongkat estafet industri otomotif dunia. Seluruh pabrikan dunia berlomba untuk menciptakan mobil listriknya sendiri.

Walau sama-sama berwujud sebagai kendaraan, namun perlu dipahami bahwa antara mobil konvensional, hybrid, plug in hybrid electric vehicle (PHEV) ataupun mobil listrik memiliki perbedaan yang cukup besar.

Seperti dikutip dalam japanpolicyforum.jp, (20/12/2017) dikatakan bahwa kendaraan elektrik (EV) tanpa mesin tampaknya mendapatkan momentum sebagai kekuatan pendorong di belakang titik balik drastis dalam 100 tahun sejarah kendaraan mesin pembakaran internal, dan mulai menyebabkan perubahan paradigma besar dalam bisnis untuk produsen mobil di seluruh dunia.

Hilangnya bagian dari mobil konvensional dan munculnya perangkat-perangkat baru yang digunakan pada mobil listrik otomatis akan merubah wajah dunia otomotif beserta rantai supliernya secara signifikan.

Salah satu contoh adalah hilangnya eksistensi mesin konvensional dari sebuah mobil listrik. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh besar di mana produksi mesin bakar akan diperkecil dan perlahan akan ditinggalkan. Produsen mesin berikut supliernya mau tidak mau harus melakukan transformasi yang ada dengan membuat produk pengganti supaya tetap eksis dalam industri ini.

Di lain sisi, mobil listrik melahirkan tren industri baru yakni kehadiran motor listrik dan juga baterai. Pengembangan kedua komponen inilah yang akan menjadi ujung tombak utama persaingan industri otomotif. Hal yang paling sederhana dari kinerja keduanya adalah kemampuan jelajah kendaraan dan juga output yang berhasil dimuntahkan. Kendati demikian, penggunaan material ringan, pengembangan fitur kenyamanan dan keselamatan akan mengikuti di belakangnya.