Kruk-as atau crankshaft, pertama kali dikembangkan oleh seorang penemu asal Arab, Al-Jazari pada mesin pemompa air. Kemudian crankshaft serupa dikembangkan lagi oleh Conrad Keyser, Francesco di Gioergio dan Leonardo da Vinci serta Taqi al-Din. Petani Belanda, Cornelis Corneliszoon van Uitgeest juga mengembangkan crankshaft pada 1592. Pada kincir anginnya crankshaft digunakan untuk mentransfer putaran kincir yang berputar menjadi gerakan maju-mundur pada gergajinya di gudang di bawah kincir. Prinsip itu yang diaplikasi pada kruk-as mobil. Bantalan pada kruk-as, berupa journal bearing, yaitu bearing yang mudah diganti, di dalamnya terdapat alur untuk pelumas. Ada dua bagian bearing pada kruk-as, main bearing yang ada di blok mesin (metal duduk) dan bearing pada connecting-rod (metal jalan).