Air bisa digunakan sebagai pembersih kaca, namun apakah penggunaannya cukup optimal? Beberapa hal bisa dibandingkan antara air biasa dengan cairan khusus pembersih kaca.

Kebersihan kaca depan (windshield) sangatlah penting. Pandangan pengemudi tak terganggu, menjamin berkendara aman. 

Air wiper menunjang kebersihan kaca depan melalui semprotan wiper washer. Namun, apakah air wiper saja sudah cukup 'sakti' membersihkan permukaan kaca?

“Sebenarnya air biasa sudah cukup mewakili sebagai cairan pembersih, namun tidak optimal seperti halnya liquid wash wiper yang mengandung zat-zat tambahan untuk membersihkan permukaan kaca secara lebih maksimal,” jelas Peter Dionius dari PT Autochem Industries selaku pemegang merek Prestone di Indonesia.

Sebab, kotoran lain di kaca, seperti campuran minyak dan debu, terkadang tak bisa tersapu bersih oleh air biasa. Karena itu banyak produsen membuat cairan pembersih kaca yang sanggup menghilangkan kotoran-kotoran lebih maksimal.

Terkadang kaca depan kotor tak hanya karena debu, namun juga dikarenakan lapisan minyak ataupun serangga yang menempel pada permukaan.

“Untuk membersihkan dengan air biasa, maka tidak akan maksimal. Biasanya lapisan minyak tidak itu terangkat,” sambung pria yang akrab disapa Dion ini. “Terdapat komponen konsentrat tertentu yang terkandung pada wiper washer inilah yang membuat cairan ini memiliki daya bersih lebih baik dibandingkan dengan air,” ujarnya.

“Bahkan beberapa produk yang dipasarkan di negara 4 musim dilengkapi dengan anti freeze sehingga permukaan kaca tidak beku dan wiper tetap dapat bekerja dengan optimal,” imbuhnya.

Satu hal lagi, yang kerap mengganggu pompa air dan saluran air pembersih kaca adalah lumut. Umumnya produk wiper washer fluid, terdapat bahan yang sanggup membasmi lumut yang kerap ada pada tabung air dan saluran air pembersih kaca.