Tekanan ban di bawah angka normal tak hanya akan memperburuk handling, namun berpeluang besar merusak struktur dan kontruksi ban.

Tekanan ban yang baik adalah tekanan ban yang ideal. Angka tekanan angin yang ideal biasanya dapat dilihat pada stiker petunjuk yang terdapat pada pintu mobil. Di samping ada angka ideal (correct inflation) terdapat pula angka tidak ideal yakni angka dengan tekanan kurang (under inflation) dan lebih (over inflation).

Kedua tekanan ban yang ada di luar tekanan normal jelas bukan tekanan yang ideal. Namun, tekanan ban kurang (under inflation) ditulis sebagai acuan paling berbahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan.

“Kurangnya tekanan angin pada ban akan menyebakan defleksi pada dinding samping ban yang diakibatkan permukaan jalan yang bergelombang ataupun akibat tekanan dari suspensi. Sehingga lama kelamaan dinding ban akan fatique,” jelas Zulpata Zainal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia

“Kondisi ban dengan tekanan angin kurang berpeluang untuk merusak konstruksi ban, baik pada dinding ban maupun telapak ban. Konstruksi benang pada bagian dinding dan telapak ban ini akan rapuh atau malah putus,” sambung pria yang akrab disapa Pak Zul ini.

Rusaknya kontruksi ban dapat mengakibatkan ban kempes secara tiba-tiba yang mengakibatkan mobil akan susah dikuasai. Inilah yang menjadi salah satu musabab terjadikan kecelakaan jalan raya.

Zul menambahkan, kurangnya tekanan pada ban ini pun mengundang bahaya lainnya berupa berkurangnya daya pengereman dan buruknya handling pada kendaraan.

Pastikan ukuran tekanan ban kita dalam angka normal dan jangan sampai kurang tekanan udaranya. Ada baiknya jika pengecekan tekanan udara secara berkala dimasukkan sebagai salah satu menu rutin dalam merawat kendaraan.