Ketika terpaksa harus mengganti oli di tengah perjalanan jauh, namun gerai penjual oli setempat tidak menjual pelumas mesin sesuai spesifikasi kendaraan. Bisakah pakai oli beda viskositas?

Kondisi Darurat : Bolehkah Pakai Oli Beda Viskositas

 
Kondisi Darurat : Bolehkah Pakai Oli Beda Viskositas

Ketika terpaksa harus mengganti oli di tengah perjalanan jauh, namun gerai penjual oli setempat tidak menjual pelumas mesin sesuai spesifikasi kendaraan. Bisakah pakai oli beda viskositas?

Pentingnya oli mesin, membuat pengguna tidak berani mengganggu gugat ketentuan dari pabrikan. Seperti penggunaan viskositas atau tingkat kekentalan sesuai standar serta tidak mengabaikan interval penggantian oli.

Namun terkadang, saat ingin melakukan perjalanan jauh misalnya. Tak sedikit pengguna menghadapi sebuah dilema.

Interval penggantian oli tercapai saat dalam perjalanan menuju kota tujuan. Atau barangkali sisa jarak tempuh oli, waktunya tepat habis saat berada di kota tujuan.

Pilihan mengganti sebelum waktunya, tampaknya sebuah pemborosan. Persoalan lain, pelumas dengan tingkat kekentalan yang sama persis, belum tentu tersedia di gerai oli kota setempat

Kendati demikian, pergantian pelumas tetap harus dilakukan, karena jika telat melakukan pergantian maka risikonya lebih besar.

Paling ringan penurunan performa, yang berujung konsumsi bahan bakar menjadi boros. Paling parah, komponen bergerak akan mengalami keausan secara permanen. 

"Tambah lagi mesin masa kini menggunakan tingkat kerapatan yang lebih presisi, pasti berasa saat kemampuannya telah menurun," wanti Ekowati, Kepala Teknisi Auto 2000 Kalimalang Jakarta Timur.

Lantas, bagaimana bila di daerah tujuan oli dengan spesifikasi serupa tidak tersedia. Apakah yang sebaiknya dilakukan agar mesin tetap mampu bekerja secara optimal dan tidak mempersingkat usia mesin?

“Pelumas masa kini yang ditujukan untuk mesin modern, sudah memiliki jenis multigrade. Artinya pelumas bisa bekerja dengan baik di berbagai rentang suhu kerja mesin. Dalam kondisi darurat, penggantian dengan grade berbeda bisa dilakukan,” tambah Eko.

Meski begitu, ada beberapa hal yang patut diperhatikan kala mengganti pelumas mesin dengan tingkat kekentalan berbeda, agar mesin tetap dalam performanya.

Pilihan Viskositas

Misal sebelumnya mesin menggunakan SAE 5W-30. Dalam kondisi darurat, bisa menggunakan alternatif pelumas yang lebih banyak di pasaran, seperti 10W-40 atau 15W-30. Pelumas alternatif tersebut dapat digunakan karena masih tergolong jenis multigrade.

Tingkat keencerannya pun masih tak terlalu jauh dengan pelumas bawaan standar. “Bahkan jika terpaksa pelumas dengan viskositas yang lebih jauh pun bisa digunakan, asal multigrade. Bukan singlegrade seperti SAE 30 atau SAE 40 saja misalnya,” tegas pria yang sudah cukup lama memimpin para teknisi di bengkel resmi Toyota Kalimalang tersebut.

Ganti Filter Oli

Filter oli bertugas menyaring deposit yang tersirkulasi oleh pelumas dari seluruh bagian mesin dan akan tetap tersimpan pada partikel saringan.

Dengan mengganti filter, tentu deposit yang sudah tertangkap itu ikut terbuang.

“Pastikan mobil Anda mengganti filter baru ketika mengganti pelumas dengan viskositas berbeda,” imbuh Eko.

Durasi Pemakaian

Dengan viskositas berbeda, mesin tetap dapat bekerja normal hingga umur penggantian oli berikutnya.

Agar performa dan konsumsi bahan bakar optimal, sebaiknya kembalikan spesifikasi awal yang dianjurkan, begitu menjumpai bengkel resmi atau bengkel lain yang menyediakan oli sesuai standar. 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com