Tak hanya mampu suguhkan performa optimal, namun juga ramah lingkungan dan memiliki usia pemakaian yang panjang.

Berkurangnya ketebalan ban menjadi isu besar pudarnya performa sebuah ban, terlebih ketika melibas medan basah. Namun Michelin memiliki inovasi tersendiri untuk mempertahankan performa maksimal sebuah ban hingga batas masa pakainya.

Setelah diperkenalkan di Thailand beberapa waktu silam, kini giliran Indonesia mendapat kesempatan untuk mencicipi Michelin Primacy 4 yang diklaim memiliki masa pakai maksimal ini.

“Secara teori, ban tipisnya kembangan ban tidak akan banyak berpengaruh pada performa saat di jalanan kering, bahkan berpeluang lebih untuk menyuguhkan cengkraman yang lebih baik lantaran penampang yang bersinggungan dengan aspal menjadi lebih besar,” terang Putu Yudha selaku Marketing Director Michelin Indonesia, disela peluncuran produk ini di Indonesia Jumat (13/07). “Namun kondisinya akan lain saat berhadapan dengan medan basah. Performanya akan menurun jauh terutama dalam hal jarak pengereman,” sambungnya.

Primacy 4 diklaim mampu menyuguhkan performa yang baik kendati ketebalan ban telah berkurang secara signifikan. “Primacy 4 mampu memberikan performa yang baik, kendati ketebalan telapaknya sudah berkurang bahkan hingga batas Tire Wear Indicator (TWI),”paparnya.

“Otomatis usia ban menjadi lebih panjang, secara tidak langsung akan membantu memangkas emisi karbon dan menghemat penggunaan karet secara global. Sehingga selain memiliki performa yang tetap terjaga baik, ban ini pun tergolong ramah lingkungan,” imbuhnya.

Selain itu Primacy 4 diklaim merupakan ban dengan noise yang rendah sehingga nyaman dipergunakan dalam berbagai medan.

Saat ini Michelin Indonesia menyediakan ban ini dalam ukuran rim berdiameter 15 hingga 18 inci. Harga yang dibanderol mulai Rp 1 jutaan hingga 2 jutaan.