Dibayangkan, dengan banderol di atas Rp 8 Miliar, tentu tak banyak yang sanggup membayarnya. Tetapi ternyata tidak demikian. Siapa saja orang-orang yang bisa menebusnya?

Gelaran Bentley Extraordinary Driving Experience yang digelar oleh PT Grandauto Dinamika (GAD), Agen Pemegang Merek kendaraan Bentley di Indonesia, membawa sebuah pertanyaan. Siapa sajakah konsumen mobil mewah ikon kebanggaan Inggris tersebut di Indonesia?

Boleh dibilang, tak banyak yang mengetahui berapa populasi Bentley di tanah air. Mengingat tak begitu banyak terlihat di jalanan ibu kota, berbeda dengan supercar dan sporstcar lain, seperti Porsche, Lamborghini dan Ferrari yang kerap terlihat di lobby Mall besar Jakarta dan kota besar Indonesia lainnya.

Roland Staehler, Chief Operating Officer, PT Grandauto Dinamika menyebutkan, konsumen Bentley di Indonesia sangat berbeda dibandingkan konsumen Bentley di luar negeri. Meski mobil yang dibuat di Crewe, Inggris itu memberi layanan fully bespoke (permintaan personal sesuai kehendak konsumen), mereka tidak mau menunggu untuk waktu yang cukup lama mobilnya dibuat sesuai keinginan. "Jadi, begitu mereka melihat mobilnya dan tertarik, langsung dibayar," ujarnya di Sirkuit Sentul, Jumat (29/4), pada peluncuran Bentley Continental GT V8 S.

Permintaan personalisasi dari Bentley, ditawarkan berbagai pilihan. Mulai warna bodi dan interior, bahan pelapis kulit, hingga menggrafir nama pemilik pada bagian kursi pasti disanggupi oleh Bentley. Oleh karenanya tak heran mobil super mewah tersebut dibanderol sedikitnya Rp 8 miliar. 

Lantas, siapa saja kaum the have Indonesia yang berani membayar mahal untuk sebuah komposisi mobil luxurious yang menawarkan tenaga mesin dahsyat seperti Bentley? “Mereka adalah sekian orang dari para pengusaha sukses berusia 40 tahun ke atas, dengan kemapanan finansial luar biasa,” tambah Roland.

Seperti yang terlihat pada gelaran Bentley Extraordinary Driving Experience, yang dihadiri para konsumen serta calon pengguna Bentley di tanah air. Mereka adalah beberapa pebisnis di Indonesia, seperti pemilik salah satu Universitas swasta di Jakarta, serta para pengusaha hotel berbintang di Jakarta dan Bali, tampak turut meramaikan gelaran milik GAD tersebut.  

Di tempat terpisah, Bambang Tjahyono, Direktur Penjualan PT Grandauto Dinamika menambahkan, melalui GAD hingga kini sudah 150 unit Bentley terjual di Indonesia sejak medio 2000 silam.  Jumlah itu, belum termasuk unit yang masuk melalui jalur importir umum.

Menurut catatan, sepanjang 2014 silam GAD telah menjual 12 unit Bentley berbagai tipe kepada konsumen di seluruh Indonesia. Sedangkan pada 2015 lalu, jumlahnya pun sama tanpa ada kenaikan jumlah penjualan.

Sementara itu untuk model favorit di Indonesia, Bentley Flying Spur masih menjadi primadona. Karena menurut data yang dimiliki oleh GAD, sedan mewah terebut memperoleh 70% dari seluruh angka penjualan. “Model sedan empat pintu, mungkin lebih disukai konsumen karena fungsional,” tambah Bambang.