Kejadian Honda Brio terbakar yang viral di media sosial memang masih dalam proses investigasi. Terlepas dari kejadian itu, bagaimana agar kejadian serupa tidak terulang?

Berkaca Pada Honda Brio Terbakar, Perhatikan Perlakuan Memodifikasi Mobil

 
Berkaca Pada Honda Brio Terbakar, Perhatikan Perlakuan Memodifikasi Mobil

Kejadian Honda Brio terbakar yang viral di media sosial memang masih dalam proses investigasi. Terlepas dari kejadian itu, bagaimana agar kejadian serupa tidak terulang?

Belum lama ini masyarakat dikejutkan dengan peristiwa terbakarnya Honda Brio di kawasan Tambun, Bekasi.

Dari sejumlah pemberitaan media cetak dan TV, salah satunya NET.News memperlihatkan bahwa Doddy Matin Zulfadhli, pemilik kendaraan racikan tahun 2016 tersebut membantah kejadian itu akibat masih terhubungnya power bank ke lighter mobil.

Pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) sendiri saat dihubungi CarReview (CR) mengakui bahwa sudah menerima laporan kejadian tersebut. Diwakili oleh Jonfis Fandy selaku Direktur Pemasaran & Purnajual HPM, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Pun begitu, di luar hasil penyelidikan nantinya, peristiwa terbakarnya kendaraan lantaran bukan karena kecelakaan akibat tabrakan atau terguling, sebenarnya bisa dihindari. Apalagi bila hal ini hasil dari modifikasi atau up grade aksesori kendaraan.

Seperti yang diutarakan oleh Bowo selaku Asisten Manager Honda Bintaro bahwa seharusnya kalau mobil dalam keadaan mesin mati berarti tidak ada arus listrik.

“Kecuali kalau sistem elektrikal sudah diubah atau dimodifikasi sehingga tidak standar lagi,” jelasnya seraya mewanti-wanti pada CR bahwa ini adalah diskusi pribadi dan dirinya tidak membawa nama institusi.

Pun begitu, Bowo menyarankan pada pencinta modifikasi agar memperhatikan jenis kabel dan sekering yang digunakan ketika berurusan dengan sektor audio dan lampu.

Kabel terbungkus rapi mencegah gesekan antarkabel

Hal senada juga dilontarkan oleh Welly, pemilik dan instalatur audio dari Sinar Jaya Harmoni di kawasan Letnan Sutopo, Tangerang Selatan, yang menyebut untuk menghindari kebakaran perlu instalasi yang rapi dan bersih terutama jalur serta pemilihan jenis kabel. “Semisal pilih kabel audio dengan bahan tembaga murni sehingga mampu menghantarkan arus listrik atau membuang panas dengan baik ketimbang menggunakan tembaga campuran. Selain itu jalur kabel juga dihindari melalui area yang mudah panas agar lapisan luarnya awet dan tidak mudah terkelupas,” jelas Welly seraya berujar kabel tembaga campuran umumnya lebih murah.

Isolasi sudah dirancang tahan minyak dan oli.

Pastikan lagi bahwa pelapis isolasi yang dirancang cukup tahan terhadap suhu panas dan minyak atau oli. Alhasil, tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di dalamnya.

Jika mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak atau oli maka bisa menyebabkan short-circuit atau korslet. Nah, bila ada lapisan kabel yang sudah terlihat rapuh atau mengelupas, sebaiknya segera ganti.

Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah pemilihan sekering. Umumnya mobil yang sudah dimodifikasi dengan mengganti kabel guna keperluan tertentu, tapi sekering tidak diganti atau tidak disesuaikan nilainya. Alhasil beban panas yang diterima oleh sekering bisa berlebih.

Nah, sekering sendiri memiliki kemampuan membatasi arus, sehingga apabila rangkaian mengalami gangguan, baik itu pada sistem pencahayaan seperti lampu HID atau audio, dapat diputuskan sebelum arus melebihi harga maksimum.

“Pilihlah bodi sekering yang berbahan tembaga atau kuningan karena mampu melepas panas yang baik serta perhatikan nilai pada sekering disesuaikan dengan ambang batas maksimum arus listrik yang keluar agar ketika terjadi korsleting maka sekering dapat segera memutus beban tersebut,” bilang Welly lagi seraya menambahkan ada baiknya customer memperhatikan jenis kabel dan sekering saat kendaraannya diupgrade.

Mintalah spesifikasi bahan kabel dan sekering sesuai dengan yang diulas di atas.

Keselamatan terjaga, kenyamanan tercipta!

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com