GM merupakan produsen otomotif pertama di dunia yang menggunakan teknologi perangkat lunak desain generative.

Bobot ringan namun kuat merupakan salah satu kunci yang berkaitan dengan efisiensi pada sebuah mobil. Oleh karena itu, General Motors (GM) melalui produk-produknya seperti Chevrolet, menyadari bahwa kendaraan dengan bobot ringan merupakan kebutuhan mutlak. Malahan, ringan namun kuat merupakan kunci untuk kendaraan masa depan. 

Seperti dilansir dalam siaran persnya Rabu, (09/05) GM menginformasikan bahwa pabrikan yang bermarkas di Detroit, Michigan Amerika Serikat ini menjadi produsen otomotif pertama di dunia yang menggunakan teknologi perangkat lunak desain generative dari Autodesk perusahaan berbasis di Amerika Serikat.

Teknologi ini menggunakan komputasi awan dan algoritma berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat eksplorasi berbagai permutasi sebagai bagian dari desain, menghasilkan ratusan performa terbaik, pilihan desain geometric dengan tampilan organik berdasarkan tujuan dan parameter yang diatur oleh pengguna, seperti berat, kekuatan, pilihan material, metode pembuatan dan lain-lain. Pengguna kemudian dapat menentukan pilihan desain yang paling sesuai.

“Teknologi terbaru ini menyediakan berbagai pembaruan yang luar biasa sehingga memungkinkan kami untuk merancang dan mengembangkan komponen untuk kendaraan masa depan dan menjadikannya lebih ringan serta efisien,” ungkap GM Vice President Ken Kelzer, Global Vehicle Components and Subsystems. 

GM mengatakan bahwa penggunaan teknologi ini otomatis mengubah cara pengembangan sebuah kendaraan secara fundamental. Dengan penggunaan teknologi ini, maka part yang akan diproduksi dapat diketahui terlebih dulu tentang kekuatan, performa, bobot dan juga dimensinya secara presisi. Hasilnya tak hanya mampu menghasilkan barang dengan kualitas yang lebih baik, namun juga mampu menekan bobot hingga 40% lebih ringan namun 20% lebih kokoh.