Ecopia, ban dengan hambatan gulir yang rendah membuat beban mesin menjadi lebih ringan, namun memiliki daya cengkeram baik. Harga yang murah juga menjadi salah satu tawaran menarik dari ban ini.

Bridgestone : Memberikan Pilihan Ban Teknologi Tinggi Yang Hemat Di Kantong

 
Bridgestone : Memberikan Pilihan Ban Teknologi Tinggi Yang Hemat Di Kantong

Ecopia, ban dengan hambatan gulir yang rendah membuat beban mesin menjadi lebih ringan, namun memiliki daya cengkeram baik. Harga yang murah juga menjadi salah satu tawaran menarik dari ban ini.

Isu membuat lingkungan dan kualitas udara yang lebih baik, menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk produsen ban kendaraan bermotor. Mereka berlomba membuat ban semakin 'ramah lingkungan'.

Caranya, dengan memproduksi ban yang bisa membuat mobil lebih hemat bahan bakar, dengan efek samping positif. Selain benefit finansial bagi pengguna ban yang disebut fuel saver ini, juga dalam cakupan lebih luas akan membuat turunnya emisi, sehingga menghasilkan kualitas udara lebih baik.

Karenanya ban fuel saver cukup banyak dibuat oleh produsen ban dunia. Salah satunya adalah Bridgestone, dengan Ecopia 150 yang cukup banyak dijadikan ban standar oleh pabrikan mobil di Indonesia.

Ban jenis ini memiliki rolling resistance coeficient (RRC) atau hambatan gulir yang rendah. Dengan RRC rendah, maka ban akan lebih ringan bergulir dan beban mesin otomatis berkurang. Efeknya tentu penggunaan bahan bakar yang lebih irit.

Dari hasil pengetesan laboratorium Bridgestone, Ecopia EP 150 memiliki RRC 23% lebih baik dibandingkan ban biasa. Hal ini menjadikannya 3% lebih hemat bahan bakar serta sekitar 3% lebih sedikit menghasilkan emisi gas buang.

Sempat beredar keraguan, jika kecilnya hambatan pada ban fuel saver ini, memberi efek traksi yang kurang sehingga daya cengkeram ban ke jalan juga minus. 

Tentu, meski hambatan gulir dibuat rendah, tetapi pabrikan ban tetap lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan, baik di atas permukaan jalan kering maupun basah.

Seperti Bridgestone, yang membandingkan Ecopia dengan Bridgestone B250. Hasil yang diperoleh Ecopia cukup mengejutkan. Ternyata, Ecopia malah memiliki cengkraman lebih bagus di permukaan jalan basah begitupun dengan jarak pengereman yang dihasilkannya.

“Kami membuat formulasi khusus pada Ecopia EP 150 dan tipe Ecopia lainnya. Kuncinya ada pada kompon dan patern ban (ulir ban) yang dipergunakan,” tutur Zulpata Zainal  Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia.

“Bobot ban ringan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Ecopia. Di mana ban ini desain konstruksi unik yang menyebabkan penggunaan karet ban lebih sedikit, efeknya tentu pada bobot ban yang menjadi lebih ringan,” lanjutnya.

Zulpata mewanti-wanti, bahwa meski ber bobot ringan, bukan berarti ban ini jadi lebih ringkih. Konstruksi Ecopia cukup kokoh secara keseluruhan dan memiliki bibir ban (bead) yang sangat kuat, katanya.

Selain itu Ecopia EP 150 merupakan ban yang dibuat dengan teknologi Nano sehingga memiliki pori-pori karet yang sangat kecil sehingga memiliki tekanan ban yang relatif konstan.

Namun, tentu tak semua hal memiliki keunggulan, ada yang dikorbankan untuk meraih performa Ecopia EP150 seperti yang ada sekarang.

Ban ini memiliki umur pemakaian yang lebih pendek yakni di rentang rata-rata 60.000 hingga 65.000 km. Sedikit lebih pendek dari ban biasa yang mampu mencapai jarak tempuh rata-rata 65.000 hingga 70.000 km.

 

 
Related
Don't miss this stories
Updates
Popular

    otodriver.com