Industri otomotif didominasi MPV, hal tersebut tidak sehat bagi produk otomotif tanah air. Hal ini akan menjadi senjata makan tuan saat bersaing dalam pasar internasional.

GAIKINDO : Indonesia Darurat Sedan, Diusahakan Ubah Skema Pajak Agar Produksi Sedan Menanjak

 
GAIKINDO : Indonesia Darurat Sedan, Diusahakan Ubah Skema Pajak Agar Produksi Sedan Menanjak

Industri otomotif didominasi MPV, hal tersebut tidak sehat bagi produk otomotif tanah air. Hal ini akan menjadi senjata makan tuan saat bersaing dalam pasar internasional.

Indonesia merupakan negara pengguna MPV dengan angka cukup besar dibandingkan negara lain di dunia. Kondisi ini pun berimbas pada produksi otomotif Indonesia yang didominasi oleh produk ini. Namun kondisi ini akan menjadi senjata makan tuan saat harus bersaing dalam pasar internasional.

“Tak mengherankan jika sebagian besar produk rakitan Indonesia adalah MPV,” tutur Jongkie D Sugiharto, ketua I Gaikindo di Jakarta Selatan (06/02).

“Minat pasar internasional terhadap MPV tak sebesar di Indonesia, sehingga sebagai komoditas, MPV lebih susah dijual di pasar Internasional,” ungkapnya. “Bahkan minat terhadap sedan boleh dikatakan lebih besar, sedangkan sedan di Indonesia dapat dikatakan kondisi darurat sedan karena kian langkanya produksi dan perakitan sedan di dalam negeri,” jelasnya kemudian. 

“Sedan, adalah sebagai salah satu contoh saja, yang membuat industri otomotif Indonesia tidak kompetitif di pasar internasional,” sambungnya.

Menelusuri lebih jauh, pemicu ketimpangan yang ada dalam industri otomotif dalam negeri ini berpangkal pada pemberlakuan skema pajak.

Sedan merupakan kategori yang dirugikan dalam penentuan skema pajak tersebut. Beban pajak yang harus ditanggung oleh sedan jauh lebih tinggi dibandingkan hatchback ataupun MPV, sehingga harganya pun jadi lebih tinggi dan lebih susah diterima pasar.

Akibatnya minat masyarakat terhadap sedan pun kian pupus. Perlahan tapi pasti sedan pun ditinggalkan oleh pasar.

“Dari sisi industri tentu keadaan ini bukan hal yang baik. Saat ini kami masih membicarakan hal ini secara lebih intensif dengan pemerintah agar melakukan revisi perundangan,” papar pria ramah ini.

Jongkie mengatakan apabila semua model memiliki harga yang kompetitif, maka industri Indonesia pun akan punya model yang lebih variatif dan untuk keperluan ekspor akan lebih mudah dijual. 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com