Salah satu bentuk keperdulian Hankook pada kerjasama dan kebudayaan antara Korea dan Indonesia

Tak hanya sekedar menjajakan dan memproduksi ban di Indonesia, namun Hankook Tire, salah satu produsen ban asal ban global terkemuka asal Korea Selatan ini pun menunjukkan keperduliannya terhadap perkembangan kebudayaan antar Indonesia dan Korea Selatan.

Salah satunya wujud keperdulian tersebut dengan diresmikannya Pusat Kebudayaan Korea-Indonesia.Kamis (30/3)

Program pembangunan Pusat Kebudayaan yang berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung ini mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Korea Selatan, Yayasan Korindo, dan Asosiasi Kebudayaan Korea.

“Pusat Kebudayaan Korea-Indonesia ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara Korea dan Indonesia melalui pendidikan budaya dari kedua negara khususnya bagi generasi muda,”kata Kim Jae Hee, Presiden Direktur Hankook Tire Indonesia.

“Belum lama ini, UPI membuka program studi bahasa Korea dan Hankook Tire ingin turut berkontribusi dengan memberikan bantuan materiil dalam pembangunan Pusat Kebudayaan di UPI. Program ini menjadi rangkaian dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) Hankook Tire,” lanjut  Kim.

Sebagai penerima manfaat dari program CSR Hankook Tire, UPI menyediakan kemudahan akses bagi para mahasiswanya untuk mempelajari budaya Korea dengan adanya Pusat Kebudayaan ini.

Para mahasiswa dapat menemui berbagai ragam hal dan pernik tentang Korea Selatan, mengikuti pelatihan bahasa Korea hingga berpartisipasi dalam acara-acara serta festival yang akan rutin diadakan di Pusat Kebudayaan Korea-Indonesia.

Beragam fasilitas yang ada di Pusat Kebudayaan ini menjadi sarana teknis bagi mahasiswa dan anak2 muda untuk lebih mengenal budaya Korea, serta mengarahkan mereka untuk mengaplikasikan kegiatan positif di kampus dan memperkaya pengetahuan.

“Kami berharap fasilitas belajar yang ada di Pusat Kebudayaan Korea-Indonesia ini, hubungan baik antara pemerintah Korea dan Indonesia akan tetap terjaga. Selain itu, kami juga ingin masyarakat kedua negara, khususnya anak-anak muda, dapat saling memahami dan mengenal kebudayaan negara masing-masing dengan lebih baik lagi.” tutup Kim.

Istimewa