Persaingan mobil hidrogen saat ini mulai memanas. Sejauh ini, persaingan paling kuat terjadi antara Honda Clarity dengan Toyota Mirai. Bagaimana performa keduanya?

Salah satu alternatif untuk keluar dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil adalah menggunakan mobil dengan bahan bakar hidrogen.

Dewasa ini, setidaknya ada dua mobil hidrogen /Fuel Cell Vehicle (FCV) paling menonjol yang telah dijajakan pada tahun 2017, yakni Toyota Mirai dan Honda Clarity.

Sekilas, keduanya tampak mirip dalam hal konsep dan juga spesifikasi, namun jika ditelaah lebih lanjut, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Seperti dikutip dari carscoops.com, (11/2). Kinerja mesin Clarity mampu menghasilkan tenaga 174 dk, sedangkan Mirai hanya sanggup memuntahkan daya 151 dk.

Selain itu, mobil beremisi air dari Honda ini mampu menempuh jarak hingga 80-an km lebih jauh dari rivalnya, tepatnya di angka 589 km berbanding 502 km.

Di samping itu, Honda Clarity dirancang untuk mampu memboyong lima orang sedangkan Mirai hanya memiliki kapasitas untuk empat orang.

Dengan perbandingan teknis yang ada, maka bisa dikatakan bahwa Clarity unggul dibandingkan dengan rival dari kubu Toyota. Kedua data komparasi kedua mobil ini dirilis melalui hasil tes di negara Amerika Serikat.

Sedangkan untuk di Indonesia, mobil penghirup hidrogen ini memang belum populer, namun jika melihat perkembangan teknologi yang ada, bukannya hal yang mustahil apabila keberadaan mobil-mobil hidrogen ini akan segera booming di republik ini.

Berbincang mengenai mobil hidrogen, prinsip kerjanya sangat berbeda dengan mobil bermesin konvensional.

Prinsip kerja mobil hidrogen justru lebih mendekati mobil dengan penggerak motor listrik. Namun, perbedaaan signifikannya adalah mobil hidrogen tidak mengambil sumber listrik dari baterai, melainkan dari fuel cell.

Perangkat fuel cell inilah yang berfungsi untuk mengubah menjadi tenaga listrik.