Setidaknya ada 12 negara yang dipantau Mitsubishi segera menyetop penjualan mobil konvensionalnya. Berikut detailnya

Melihat dari fakta yang ada, polusi udara paling besar saat ini berasal dari jalanan. Artinya, mobil ataupun kendaraan berbahan bakar fosil lainnya merupakan penyumbang terbesar dari polusi saat ini. Gejala ini pun lantas diantisipasi dengan munculnya mobil-mobil ramah lingkungan yang semakin ekonomis.

Gerakan untuk menyudahi eksistensi kendaraan penenggak BBM ini pun terasa semakin mengeliat kencang. Norwegia merupakan negara yang paling lantang mengatakan untuk menghentikan penjualan kendaraan bermesin konvensional pada 2025 alias tujuh tahun ke depan. Gerakan ini pun diikuti secara bertahap oleh beberapa negara di Eropa, Asia dan juga Amerika.

Pabrikan kendaraan pun melakukan langkah jangka panjang untuk menyambut era baru yang tak akan lama lagi hadir. Salah satunya adalah Mitsubishi Motors yang telah melakukan studi mengenai hal ini. Bahkan lebih jauh lagi pabrikan berlambang tiga berlian ini merilis pemetaan yang berkomitmen menyetop penjualan mobil bermesin konvensional.

Dalam presentasinya di Prancis (24/06), pihak Mitsubishi Motors menyodorkan pemetaan negara-negara mana saja tertangkap radar siap menghentikan penjualan mobil bermesin konvensional. Cukup mengejutkan bahwa Indonesia tercatat akan menyetop penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada 2040.

Walaupun belum ada konfirmasi resmi dari negara bersangkutan, namun dapat dilihat bahwa ide besar hijrah dari bahan bakar minyak ke material lainnya yang lebih ramah lingkungan semakin masif dan nyata.

Berikut daftar 12 negara yang berada dalam jangkauan radar akan menyetop penjualan mobil konvensionalnya versi Mitsubishi.

1. Norwegia pada 2025

2. Belanda pada 2030

3. Swedia pada 2030

4. Uni Eropa  pada 2030

5. Prancis pada 2040

6. India pada 2030

7. Jepang pada 2030

8. Cina pada 2030

9. Inggris pada 2040

10 Taiwan pada 2040  

11. Indonesia pada 2040 (akan dideklarasi)

12 Amerika Serikat pada 2040 (Negara bagian California)