Jika di Indonesia penyebab polusi terbesar diakibatkan oleh kebakaran hutan, berbeda dengan di Cina, apa yang menyebabkan Negeri Tirai Bambu mulai prihatin dengan polusi udara?

Ini Beda Penyebab Polusi di Cina Dengan Indonesia

 
Ini Beda Penyebab Polusi di Cina Dengan Indonesia

Jika di Indonesia penyebab polusi terbesar diakibatkan oleh kebakaran hutan, berbeda dengan di Cina, apa yang menyebabkan Negeri Tirai Bambu mulai prihatin dengan polusi udara?

Penduduk Indonesia rasanya sudah akrab dengan kabut asap, khususnya di pulau Sumatera dan Kalimantan. Hal serupa ternyata juga dialami oleh penduduk di Cina, khususnya di kota Beijing dan berbagai tempat di wilayah Cina Utara.

Yang membedakan keduanya, jika kabut asap di Indonesia disebabkan oleh dampak kebakaran hutan, maka lain halnya dengan kabut asap yang ada di Cina, yang nyatanya diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor yang jumlahnya setiap hari semakin meningkat.

Menghadapi kondisi ini, pemerintah Cina telah memberlakukan ‘siaga merah’ untuk kabut asap, demi mengurangi efek buruk yang ditimbulkan.

Seperti dikutip dari Autoevolution.com, media setempat melaporkan, bencana ini disebabkan oleh polusi gas buang kendaraan dan juga aktivitas industri.

Sehingga, Polisi lalu lintas setempat memberlakukan batasan penggunaan kendaraan bermotor terutama roda empat dengan melakukan pemantauan khusus plat nomor kendaraan yang beredar di jalan.

Tak hanya itu, 700 pabrik yang berada di kawasan ini dipaksa untuk menghentikan produksinya.

Dampak dari kabut asap ini, pemerintah juga terpaksa menutup puluhan sekolah dan menyiapkan tim dokter khusus untuk penangan penyakit yang ditimbulkan dari kabut asap.

‘Siaga Merah’ ini mulai diberlakukan pada hari Jumat malam (16/12- 21/12).  

Secara keseluruhan, Cina merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.

Konon, bencana asap ini sulit dihilangkan karena populasi kendaraan yang bertambah setiap harinya. Apalagi, Cina tidak pernah membatasi umur pakai kendaraan, sehingga banyak kendaraan yang sudah tak layak jalan tetap berkeliaran di sana.

Begitu memprihatinkan, semoga saja Indonesia dapat belajar dari Cina untuk cepat tanggap dalam menanggulangi bahaya kabut asap. 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com