Penjualan Pertamax Turbo empat kali lipat dari yang diestimasikan oleh Pertamina, serta penjualannya lebih tinggi dua kali lipat dari rata-rata penjualan Pertamax Plus. Mengapa?

Kehadiran Pertamax Turbo di Indonesia pada bulan Agustus 2016 silam sepertinya berbuah manis. Bahan bakar dengan nilai Ron 98 ini hadir untuk menggantikan Pertamax Plus yang beroktan 95. 

Ternyata, animo masyarakat pada jenis bahan bakar baru ini cukup menggembirakan, penjualan retailnya melejit hingga dua kali lipat dibandingkan dengan Pertamax Plus.

“Di luar dugaan kami sambutan yang diberikan masyarakat luar biasa dan terus mengalami pertumbuhan,” tutur Afandi selaku Vice President Retail Fuel Marketing, Pertamina, saat di temui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (23/11).

“Pada saat ini konsumsi Pertamax Turbo rata-rata mencapai 400 ribu liter/hari. Jumlah ini empat kali lipat dari estimasi kami sebelumnya,” sambung Afandi.

Tentu, hal ini bisa terjadi karena masyarakat merasa diuntungkan, karena dengan harga yang tak terpaut terlalu jauh dibandingkan Pertamax Plus, namun oktan yang didapat jauh lebih tinggi.

Satu hal lagi, tak bisa dipungkiri, karena saat ini hanya Pertamina produsen bahan bakar bensin beroktan 98 di Indonesia.

Apalagi dari penyebarannya, bahan bakar terbaru dari Pertamina ini sudah mulai meluas, sudah tersedia pada 600 SPBU di berbagai penjuru tanah air dan mulai merambah pulau Kalimantan.

Ada hal unik soal bensin berlabel Pertamax Turbo ini. Ternyata, Indonesia bukanlah negara pertama yang diperkenalkan pada bahan bakar berioktan 98 ini. Bensin hasil refinery di Balongan, Indramayu, Jawa Barat ini, justru pertama kali diperkenalkan di Belgia, Juli lalu.

Pertamax Turbo dijual dalam kemasan kaleng di beberapa negara di Eropa. Satu-satunya pom bensin yang menyediakan Pertamax Turbo di Eropa berada di Sant’Agata, Bolognese, Italia.

Lokasi pengisian bensin itu berada di dalam pabrik Lamborghini dan Pertamax Turbo menjadi bahan bakar resmi tim balap Lamborghini.