Bakal menjadi kuda hitam pabrikan KIA di kelas mid-size luxury sedan. Siap melawan dengan performa tinggi, dimensi yang lega dan penampilan yang stylish. Plus harga dibanderol lebih murah.

KIA Stinger : Dengan Harga Lebih Murah, Siap Hantam Lexus, BMW Dan Mercedes-Benz

 
KIA Stinger : Dengan Harga Lebih Murah, Siap Hantam Lexus, BMW Dan Mercedes-Benz

Bakal menjadi kuda hitam pabrikan KIA di kelas mid-size luxury sedan. Siap melawan dengan performa tinggi, dimensi yang lega dan penampilan yang stylish. Plus harga dibanderol lebih murah.

Persaingan di kelas mid-size luxury sedan semakin memanas, dengan hadirnya pendatang baru dari produsen asal Korea Selatan.

KIA menawarkan Stinger sebagai sebuah sedan berukuran menengah yang bertalenta kuat menjadi pesaing beberapa mid-size luxury sedan dari BMW, Audi, Lexus, Infiniti dan Mercedes-Benz.

Pendatang baru ini patut diperhitungkan karena dibekali dengan segudang daya pikat dan performa yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Jika dibandingkan dengan rival-rivalnya, Stinger hadir lebih bongsor. Berbekal wheelbase 2.950 mm, sedan ini lebih panjang dari Lexus GS ataupun Mercedes-Benz CLS.

Superioritas dari jarak sumbu roda ini membuatnya sebagai mobil paling lega di kelasnya. Penumpang belakang yang menderita karena kakinya tertekuk, tak akan ditemukan pada mobil ini.

Dari segi desain, Stinger layak diacungi jempol. Di bawah arahan Peter Schreyer, selaku chief design officer KIA, Stinger lahir sebagai mobil dengan penampilan menawan.

Sekilas bentuk buntutnya mengingatkan kita pada sosok Audi A7 Sportback. Besar kemungkinan hal ini sebagai akibat sepak terjang masa lalu Schreyer di pabrikan berlogo empat cincin asal Ingolstadt, Jerman itu.

Salah satu keuntungan buritan 'Sportback’ menjadikan ruang bagasi cukup lega. Sebagai catatan, mobil ini memiliki bagasi terlapang di kelasnya.

Seperti dilansir oleh digitaltrends.com Minggu (8/1), sosok Stringer merupakan suatu perubahan besar bagi imaj KIA di masa kini dan mendatang. Bahkan Schreyer pun mengatakan bahwa Stringer merupakan sebuah perubahan fundamental yang menjadi revolusi besar bagi KIA.

Sedan yang mengambil roh dari mobil konsep KIA GT ini tak hanya harus mampu menyajikan kenyamanan optimal, namun juga harus mampu melesat kencang. Sasis sepenuhnya dikembangkan di Eropa dan sirkuit Nurburgring di Jerman pun dirujuk sebagai lokasi pengujiannya.

Proses pengembangan sepenuhnya diawasi oleh Albert Biermann selaku Hyundai-KIA Executive Vice President yang dahulu pernah berkecimpung dalam pengembangan M Division milk BMW.

Sehingga tak diragukan lagi bahwa mobil ini bertalenta sebagai mobil berperforma tinggi.

Sedan yang berbasis pada penggerak roda belakang ini memiliki dua pilihan mesin, yaitu 4 silinder segaris, 2.000 cc turbo yang mencetak daya 255 dk dan torsi 352 Nm, serta mesin V6, 3.300 cc twin turbo berdaya 365 dk dan torsi 494 Nm. Versi V6 mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 5,1 detik saja.

Kedua mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi matik delapan percepatan dengan pilihan penggerak, yaitu berpenggerak roda belakang dan all-wheel drive.

Stabilitas lebih prima, dikedepankan melalui perangkat Dynamic Stability Damping Control pada suspensinya. Tingkat peredaman suspensi ini, dapat diatur serta mampu menyesuaikan tingkat kekerasannya (adaptif) saat melaju cepat, baik di jalan lurus maupun ketika menikung cepat.

Desain dan bahan mewah menyelimuti interior Stinger
Nuansa mobil Eropa muncul di kabin depan

Mengenai harga, KIA belum secara transparan mengumumkannya. Namun beberapa sumber mengatakan bahwa Stinger ini akan dibanderol di bawah rival-rivalnya.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, tak salah jika KIA Stinger dijuluki sebagai 'kuda hitam' yang siap membuat gentar para pesaingnya.

Buritan mirip Audi A7 Sportback
Pilihan 2.000 cc dan 3.300 cc, semua dengan turbo

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com