Meski baru menghadirkan varian SUV untuk pertama kalinya, Maserati tidak mampu mencetak angka penjualan yang fantastis.

Maserati : Tutup Sementara Tiga Pabrik, Ini Alasannya

 
Maserati : Tutup Sementara Tiga Pabrik, Ini Alasannya

Meski baru menghadirkan varian SUV untuk pertama kalinya, Maserati tidak mampu mencetak angka penjualan yang fantastis.

Mobil berjenis SUV belakangan ini memang sedang naik daun, namun tidak semua produsen merasakan hasil positif dengan SUV mereka.

Seperti halnya terjadi pada Maserati. Pabrikan yang berdiri dibawah naungan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) ini terpaksa menutup tiga fasilitas produksinya yang terletak di Grugliasco, Mirafiori dan Modena, Itali, menyusul rendahnya angka penjualan.

Seperti dilansir Automotive News Europe .com (19/12), menyebutkan bahwa fasilitas Grugliasco yang membuat Ghibli dan Quattroporte tak lagi beroperasi sejak 15 Desember 2017 dan baru akan buka kembali pada 15 Januari 2018.

Sedangkan fasilitas Mirafiori yang memproduksi SUV Lavante yang digadang-gadang mampu menjadi sumber pundi-pundi baru pun terkena imbasnya. Fasilitas ini ditutup sejak 20 Desember 2017 silam dan baru akan dibuka kembali pada 15 Januari mendatang.

Sementara fasilitas Modena sebagai rumah bagi Granturismo dan Grancabrio baru akan menggeliat kembali pada 8 Januari 2018.

"Cukup jelas bahwa semua ini dikarenakan produksi melambat dan investasi pada model baru ditahan," Federico Bellono, kepala serikat untuk wilayah Turin yang mencakup pabrik Grugliasco dan Mirafiori.

Selain itu penerapan peraturan baru yang mengatur hubungan dealer dan produsen mobil dituding menjadi salah satu sebab anjlognya penjualan di Cina sebagai market terbesar Maserati saat ini. Hingga bulan Oktober, Maserati hanya mengirim 750 unit Lavante ke Cina, yang artinya terdapat penurunan 67% dibandikan tahun sebelumnya.

Kondisi ini diperburuk dengan turunnya penjualan di pasar Amerika sebesar 15 % dan 4% untuk pasar Uni Eropa.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com