Banyak asumsi bahwa kasus tutupnya Mazda Motor Indonesia sama dengan Ford Motor Indonesia beberapa waktu lalu. Agar lebih jelas, ini perbedaan antara keduanya.

Mazda : Kasusnya Tidak Bisa Disamakan Dengan Ford

 
Mazda : Kasusnya Tidak Bisa Disamakan Dengan Ford

Banyak asumsi bahwa kasus tutupnya Mazda Motor Indonesia sama dengan Ford Motor Indonesia beberapa waktu lalu. Agar lebih jelas, ini perbedaan antara keduanya.

Mazda Motor Indonesia (MMI) baru saja menyatakan bahwa kegiatan bisnisnya di Indonesia harus berakhir di Februari 2017. Saat beritanya muncul, banyak netizen panik dan menyamakan dengan kasus yang menimpa Ford, beberapa waktu lalu. Padahal tidak begitu. 

Walau sama-sama menyatakan hengkang, ada perbedaan kondisi antara Ford dan Mazda. Mulai rilis informasi yang seolah tertutup saat FMI menyatakan mundur, sampai beberapa kejadian yang membuat drama nasib Ford di Indonesia jadi melankolis.

Bedanya, MMI langsung beralih ke perusahaan pengganti

Untuk mempermudah, inilah sejumlah perbedaannya:

  1. KEPASTIAN. Saat Mazda Motor Indonesia menyatakan untuk menghentian kegiatannya di Indonesia, mereka langsung mengumumkan menyerahkan seluruh kegiatannya kepada perusahaan lain, yakni PT Eurokars. Berbeda dengan Ford yang saat mengumumkan tutupnya mereka tak memberi kepastian apapun. Mereka membutuhkan waktu hampir setahun untuk menentukan siapa yang melanjutkan kegiatannya di Indonesia, itu pun setelah diprotes keras dan menghadapi gugatan.
  2. PENYEBARAN INFORMASI. Pengumuman pembubaran Mazda Motor Indonesia dilakukan dengan menyebarkan informasi melalui press release yang dikirimkan kepada seluruh media. Di hari bersamaan juga terbit rilis pers dari Eurokars selaku pemegang tongkat estafet berikutnya. Ini sangat berbeda dengan Ford Motor Indonesia yang hanya mengeluarkan informasi di website resminya saja. Jelas ini tidak informatif. Jika konsumennya tidak membuka website FMI, tentu tak tahu apa-apa selain Ford tutup.
  3. PERNYATAAN BOS APM. Saat menyatakan mundur, petinggi Ford sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan apapun dan tidak bisa dihubungi. Berbeda dengan pihak MMI yang tetap mudah komunikatif saat dihubungi untuk diminta keterangan. Bahkan presiden direktur Mazda Motor Indonesia dan CEO PT Eurokars sama-sama memberi keterangan yang menyejukkan.
  4. PRODUK BARU MASIH DIJUAL. Meski nanti Mazda Motor Indonesia telah tiada, kegiatan penjualan mobil baru akan tetap berlangsung seperti biasa. Malahan ada indikasi produk baru seperti CX-3 akan lebih cepat dimasukkan oleh Eurokars. Berbeda dengan Ford yang tak lagi mau menjual mobil barunya di Indonesia, hanya purnajual.
  5. REPUTASI PERUSAHAAN PENERUS. MMI langsung mengalihkan kegiatannya kepada Eurokars yang selama ini sudah menjadi APM Porsche, Rolls Royce dan Maserati. Mereka juga bahkan memiliki dealer BMW dan Mazda di Indonesia. Sedangkan FMI yang membutuhkan waktu hampir setahun, akhirnya malah memilih pihak asing yang tidak dikenal khalayak untuk meneruskan kegiatannya di Indonesia. Bahkan permintaan jaringan dealer besar Ford Nusantara untuk mengambil alih tak digubris.
  6. PHK KARYAWAN. Ford Motor Indonesia menghentikan seluruh karyawannya saat resmi ditutup akhir tahun ini. Sedangkan Mazda memindahkan 100 persen karyawannya ke Eurokars. Jadi secara operasional tak ada perubahan.
  7. MOTIF. Mazda menilai akan lebih efisien bagi mereka ketika menyerahkan keagenan pada perusahaan yang sudah mapan di tanah air. Makanya mereka membuat keputusan menghentikan MMI dan melanjutkannya ke Eurokars, bahkan dengan SDM yang sama. Artinya motif Mazda adalah efisiensi operasi penjualan. Sedangkan motif Ford memang ingin berhenti berjualan di Indonesia. Terbukti dengan tak diizinkannya pihak manapun mengimpor Ford baru untuk dijual di Indonesia.

?Sumber : Otodriver

 
 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com