Renault akan berekpansi ke model crossover listrik dengan mengunakan platform Nissan dan Mitsubishi.

Zoe merupakan mobil setrum paling laris dari kandang Renault. Subkompak ini memiliki ukuran hampir sama dengan Clio dan memiliki daya jelajah 300 km untuk satu kali pengisian baterai.

Rencana ke depannya, Renault akan memperluas jajaran mobil listriknya pada segmen yang lebih rendah yakni segmen A. Dengan demikian, mobil listrik merek Prancis ini akan lebih terjangkau pada 2022.

Akan tetapi, hal itu bukanlah rencana paling ambisius milik Renault. Lebih jauh lagi, pabrikan berlambang wajik ini tengah membidik untuk melakukan penetrasi model mobil listrik pada segmen model kompak. Seperti dilansir Carscoops.com (06/10) kepala penjualan mobil listrik Renault, Gulles Normand mengatakan bahwa “Zoe adalah segmen-B, jadi kita harus turun dengan Segmen-A- K-ZE. Strategi kami sangat jelas: kami ingin mencakup segmen utama di Eropa yakni Segmen A, B dan C,” kata Normand.

Renault pun tidak melepas fokusnya pada sosok Crossover yang belakangan muncul sebagai primadona dalam industri otomotif. Sangat memungkinkan bahwa segmen crossover ini akan menggunakan platform CMF-EV yang dimiliki Nissan dan Mitsubishi.

Dalam empat tahun mendatang Renault bertekad untuk menghadirkan mobil nol emisi dengan jarak tempuh 500 km.