Sistem semi-autonomous telah ada sebelumnya dan dipergunakan oleh Mercedes-Benz dan Volvo. Namun sistem ProPilot Nissan ini beda dengan mengandalkan kamera bukan radar seperti merek lainnya.

Salah satu yang paling menarik dari kehadiran New Nissan Serena adalah teknologi semi-autonomous yang dilabeli dengan nama ProPilot.  Walau disebut semi-autonomous, namun sistem ini merupakan langkah awal bagi Nissan untuk bermain di persaingan teknologi masa depan ini.

ProPilot pada Nissan New Serena ini hanya bisa digunakan pada highway single lane traffic, alias jalan raya satu lajur. Pihak Nissan mengatakan bahwa sistem ini akan bisa dikembangkan menjadi multi-lane traffic alias jalan raya dengan banyak lajur.

ProPilot diaktifkan dengan menggunakan sebuah tombol dan akan mengambi-alih kemudi, rem dan pedal gas. Namun demikian pengemudi diharuskan tetap meletakkan tangannya pada lingkar kemudi. Sebuah sensor dipasangkan pada stir dan mendeteksi tangan pemgemudi.

Apabila sensor tidak bisa mendeteksi tangan pengemudi, maka peringatan pertama berupa lampu berkedip di dasbor dilengkapi dengan alarm. Dan jika pengemudi mengabaikannya maka secara otomatis sistem ProPilot akan deaktif dengan sendirinya.

Sebenarnya sistem serupa sebenarnya sudah dikembangkan oleh Mercedes-Benz W222 S-Class dan Volvo XC90. Hanya saja terdapat perbedaan mendasar antara ProPilot dengan sistem lainnya. Propilot tidak menggunakan radar untuk mendeteksi, melainkan mengunakan mono kamera yang dipasang pada bagian atas kaca depan.

Kesamaannnya adalah sistem ini menggunakan autonomous emergency braking (AEB) yang mengendalikan pola pengereman hingga kendaraan berhenti 100%

Nissan mengklaim bahwa ProPilot merupakan sistem autonomous pertama yang dibuat oleh produsen mobil Jepang.