Di sela-sela padatnya GIIAS Surabaya, Carreview.id berbincang-bincang dengan Presiden Seven Event, organizer pameran otomotif berskala internasional, GIIAS. Seperti apa hasil perbincangan kami?

Sejak tahun lalu, Indonesia memiliki dua hajatan otomotif berskala Internasional. Pertama, event yang telah berlangsung bulan April. Yang kedua, berlangsung Agustus-Oktober. Namun, kali ini Saya akan membahas sebuah 'produk' dari GAIKINDO yaitu GIIAS.

Degan banyaknya pameran bergengsi, momen tersebut bakal langsung dimanfaatkan oleh para Agen Pemegang Merek (APM) untuk menjual produk mereka sebanyak-banyaknya. Jika para APM menerapkan hal demikian, strategi apa yang bakal ditawarkan pihak penyelenggara agar jalannya pameran tetap berlangsung meriah dan dapat menarik bagi pengunjung. 

Carreview.id beruntung, bertemu dengan orang yang tepat untuk membahas kasus tersebut. Di tengah hiruk pikuknya gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show Surabaya (GIIAS) 2016, kami bertemu Romi, Presiden Direktur dari Seven Event, organizer gelaran pameran otomotif berskala internasional di Indonesia. 

Tidak hanya menanyakan strategi GIIAS pada tahun-tahun mendatang, kami pun berhasil mendapat informasi rencana kota baru yang akan kehadiran GIIAS tahun depan. Berikut hasil bincang santai Carreview.id dengan Romi.

CR : Hallo Pak Romi, Apa Kabar? Langsung saja, bagaimana dengan pelaksanaan GIIAS di tahun 2016 ini?

Romi : Hai, Halo.., kebetulan saya senang dengan perkembangan GIIAS tahun ini. Jika melihat dari tren yang ada di GIIAS sebelumnya yaitu, Jakarta dan Makassar.. Tahun ini, banyaknya pengunjung yang hadir akan lebih banyak dari tahun .

CR : Lalu apa saja sih yang perlu dipersiapkan jika ingin menggelar acara sebesar GIIAS?

Romi : Ini sudah masuk tahun kedua dimana seven event bergerak sebagai organizer sebuah acara otomotif GIIAS. Jika tahun lalu kita masih sibuk memperkenalkan nama GIIAS, pada tahun ini kami mulai menuai hasilnya. Masyarakat sudah mengenal GIIAS, dan kini kami bersiap menambah satu kota lagi yang rencananya akan mulai berlangsung tahun depan. Masalahnya, untuk menghelat event sebesar ini, kami membutuhkan lokasi yang agak sulit, karena kami membutuhkan Hall (indoor) agar pameran dapat berlangsung meriah dan nyaman. 

CR : Wah,, Rencananya kota apa lagi yang menjadi kandidat terkutat untuk GIIAS 2017?

Romi : Kemarin kita sudah survey di Medan, tapi kami masih ingin melihat di Samarinda.

CR : Jika membicarakan IIMS, mereka sudah punya tema Carnival untuk tahun 2016, bagaimana menurut pak Romi? 

Romi : Jika ada persamaan, tentu akan merugikan salah satu pihak. Apalagi dalam mengadakan pameran berskala internasional seperti ini. Dengan memilih carnival, tentunya keputusan yang dipilih IIMS sangat bijak. Dengan begitu kita tidak akan memiliki tema yang sama. Indonesia juga akan seperti Jepang yang memiliki dua pameran otomotif besar dengan tema yang berbeda. Tapi sampai saat ini, arah GIIAS masih akan menyuguhkan debut global mobil-mobil baru dan display mobil konsep. Ini yang membuatnya agak mirip dengan Tokyo Motor Show.

CR. : Kalau begitu, acara apa yang bakal dihilangkan dan yang akan ditambah?

Romi : Untuk hal itu kita sudah adakan survei. Sebanyak 35% orang yang datang ke GIIAS pengen tau perkembangan industri otomotif sekarang, tentunya sangat tepat jika menampilkan mobil-mobil baru di sini. Acara yang paling dikit mengundang perhatian pengunjung, nantinya bakal kita kurangin.

CR : Jika ingin fokus kepada pameran, mengapa banyak sales yang jualan di GIIAS?

Romi : Memang cuma Indonesia dengan Thailand saja yang masih jualan di acara sekelas Motor Show. Tapi, hal tersebut juga susah dihilangkan, karena menyangkut kebiasaan budaya, pertemuan antara produsen dengan konsumen secara spontan menghasilkan kegiatan tawar-menawar.

Wah, dari hasil wawancara dengan Romi, kayaknya GIIAS 2017 bakal seru nih. Apalagi beliau janji bakal menambah acara-acara yang bersifat edukasi.