Setelah 69 tahun memproduksi mobil di Benua Kangguru, General Motors Holden resmi menutup pabriknya. Apa penyebabnya?

Setelah Toyota dan Ford, Kini Giliran Holden Tutup Pabrik di Australia. Apa Alasannya?

 
Setelah Toyota dan Ford, Kini Giliran Holden Tutup Pabrik di Australia. Apa Alasannya?

Setelah 69 tahun memproduksi mobil di Benua Kangguru, General Motors Holden resmi menutup pabriknya. Apa penyebabnya?

Setelah eksis selama tujuh dekade, akhirnya General Motors Holden pun memutuskan untuk mengakhiri produksinya. Merek dengan lambang singa ini mengakhiri produksinya lantaran tingginya biaya perakitan yang ada di Australia.

Seperti dilansir oleh caradvice.au (20/10), Holden mengawali produksinya pada 29 November 1948 dengan sedan 48-215 dan diakhiri dengan Commodore Redline VFII pada 20 Oktober 2017 silam.

Unit penghabisan ini keluar dari kantung produksi pada jam 10.45 pagi waktu setempat dan tercatat sebagai produksi mobil Holden yang ke 7.687.675.

Paultan.org (23/10), juga mengabarkan bahwa tutupnya pabrik Holden ini serta merta melenyapkan merek asli Australia. Produk-produk barunya nanti akan diimpor dari negara lain yang memiliki biaya produksi lebih murah.

Produk tersebut tak lain merupakan rebranding dari mobil-mobil General Motors lainnya. Bahkan generasi terbaru Commodore merupakan pelabelan baru dari Opel Igsinia. Meski demikian, Holden mengatakan bahwa pihaknya tetap akan memperkenalkan 24 jenis produk baru hingga tahun 2020 mendatang.

Mengenai penutupan pabrik, Holden tidaklah sendiri. Sebelumnya Ford pun memutuskan untuk hengkang dari negeri kangguru. Bahkan tiga minggu sebelum Holden menutup rangkaian produksinya, Toyota telah lebih dahulu menyuntik mati produksinya pulau terbesar di dunia itu.

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com