Dengan torehan angka produksi 10 juta unit mobil hybrid. Saat ini Toyota menjadi pelopor produsen mobil hybrid di dunia. Produsen apa saja yang menjadi pesaing terdekat?

10 juta unit merupakan angka yang cukup besar untuk jumlah produksi kendaraan.

Namun nyatanya, Toyota telah sanggup memproduksi mobil hibrida sebanyak itu hingga akhir bulan Januari silam.

Bahkan, tiga juta unit di antaranya telah laris di pasar Amerika.

Kiprah nyata Toyota dalam dunia mobil hibrida dimulai sejak tahun 1997, dengan diperkenalkannya Toyota Prius pada khalayak.

Hingga saat ini, pabrikan asal Jepang tersebut telah memiliki 34 varian mobil hybrid secara global yang terbagi dalam berbagai ragam varian kendaraan.

Tak hanya berwujud sedan, namun juga ada model SUV seperti Toyota Highlander ataupun crossover seperti RAV4.

Angka di atas, juga telah meliputi mobil hybrid lansiran Lexus seperti CT, ES, GS, NX dan RX.

Secara komulatif, jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah mobil hibrida dari produsen non Toyota.

Chevrolet dengan Volt yang dijuluki sebagai mobil plug-in tersukses di dunia baru menorehkan angka 134.500 unit.

Produksi Chevy ini belum termasuk Bolt yang baru saja diluncurkan 2016 silam, yang diperkirakan terjual 30.000 unit dalam tahun pertama.

Sementara, ada Nissan dengan Leaf yang disebut EV paling banyak di dunia, dan ternyata hanya mampu memegang angka 230.000 unit.

Ditambah jumlah kendaraan hibrida produksi lainnya yang diperkirakan baru tumbuh di angka 20.000 unit.

Sedangkan untuk Tesla, hingga bulan Desember silam, produsen asal Amerika mampu menjual 186.000 mobil.

Data ini memang belum termasuk Honda, BMW, Mercedes-Benz dan merek lainnya yang memiliki jajaran mobil listrik dan hibrid.

Namun jika dijumlah, hasil tersebut masih kalah jika dibandingkan torehan yang dicatatkan oleh Toyota hingga saat ini.