Toyota New Global Architecture (TNGA) menjadi salah satu pencapaian Toyota dalam hal efisiensi dan performa. Hal ini diterapkan juga pada Toyota CH-R, crossover yang digadangkan menjadi bintang Toyota

Salah satu keberhasilan Toyota terkini adalah hadirnya platform yang fleksibel untuk dipergunakan dalam berbagai jenis kendaraan. Salah satu contohnya adalah TNGA (Toyota New Global Architecture) platform yang menjadi saka guru bagi crossover anyarnya C-HR.

Platform TNGA ini pun dipergunakan pada generasi terbaru Prius yang memiliki jarak sumbu roda 2.700 mm, yang artinya lebih panjang dari wheelbase sebuah C-HR yang memiliki jarak sumbu roda 2.640 mm.

Fleksibelitas memang menjadi ciri TNGA. Disebutkan pula oleh Paultan.org bahwa platform ini masih memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan menjadi ragam kendaraan lain, dengan dimensi yang berbeda dan juga dapat dipergunakan pada kendaraan berpengerak roda depan, belakang bahkan all wheel drive.

C-HR merupakan crossover yang dikembangkan dengan berbagai pilihan mesin termasuk di antaranya adalah versi hybrid. Setidaknya terdapat tiga pilihan mesin yakni 8NR-FTS, 1.200 cc turbo, mesin 2.000 cc dan versi hybrid yang bermesin 1.800 cc Atkinson Cycle (2ZR-FXE), seperti pada Prius.

Penggunaan mesin yang berlainan ini menyebabkan beberapa perbedaan minor terutama pada track roda (jarak antar roda kiri dan kanan). Dengan perbedaan antara 10 mm hingga 20 mm, platform TNGA ini mampu mengakomodir hal tersebut tanpa kesulitan berarti.

Namun demikian platform TNGA ini diklaim lebih kaku 65% dibandingkan dengan platform sebelumnya yang dikembangkan dari tatabangun milik Auris. Dengan bodi lebih kaku, maka mobil diharapkan memiliki pengendalian lebih presisi.

Hal ini juga menjadikan C-HR sebagai kendaraan yang fun to drive, demikian pula dengan Prius generasi teranyar yang memiliki handling jauh lebih baik dari generasi sebelumnya.