Toyota kembali ke ajang WRC dengan dukungan Microsoft dan dipimpin oleh Tommi Makinen. Menggunakan Toyota Yaris yang digarap di Jerman, Toyota berharap mengulang kejayaan di era '90-an.

Tahun 1999 menjadi tahun yang bermakna bagi Toyota. Raksasa otomotif ini memutuskan untuk hengkang dari gelanggang WRC dengan alasan ingin fokus pada ajang Formula 1 dan prototipe Le mans.

Banyak yang menyayangkan karena Toyota justru berhenti di Rally,  saat prestasinya masih cukup baik. Toyota Corolla WRC menjadi mobil terakhir yang digunakan Toyota di ajang WRC.

Delapan belas tahun kemudian, Toyota memutuskan untuk kembali bertarung di  World Rally Championship 2017.

Kali ini Yaris yang didaulat sebagai mobil perangnya. Pengembangan mobil rally ini dilakukan oleh Toyota Gazoo Racing WRC Rally Team dan Toyota Motorsport GmbH (TMG).

Hasilnya, adalah tampilan yang jauh lebih agresif dengan fender flare lebih besar serta sejumlah penambahan perangkat aerodinamika pada bodi lainnya.

Mesin 1.600 cc Turbocharged menjadi jantung yang mampu mengelontorkan daya mesin sebesar 300 dk dan bisa dioptimalkan menjadi 380 dk.

Hal yang baru dari ramuan Toyota WRC ini adalah bergabungnya Microsoft sebagai mitra teknologi untuk tim. Raksasa teknologi berbasis Redmond akan membantu Toyota dalam mengembangkan platform analisis data, membuat informasi tim sistem berbagi dan meningkatkan komunikasi dengan penggemar melalui cloud dan perangkat display Microsoft.

Toyota menunjuk juara dunia WRC empat kali Tommi Makinen untuk memimpin kembalinya tim pabrikan terbesar di dunia ini.

Apakah debut tim baru ini akan lebih tajam dari versi lamanya? Kita tunggu saja kiprahnya di 2017 mendatang.