Pertemuan singkat kami dengan Wakil Presiden Direktur TMMIN, telah membuat kami paham tujuan utama mereka bergerak cepat dalam menjalankan industrinya.

Warih Andang Tjahjono : Dua Tahun Ini Kita Harus Tunjukkan Bahwa Indonesia Layak Jadi Basis Produksi Toyota Di Dunia

 
Warih Andang Tjahjono : Dua Tahun Ini Kita Harus Tunjukkan Bahwa Indonesia Layak Jadi Basis Produksi Toyota Di Dunia

Pertemuan singkat kami dengan Wakil Presiden Direktur TMMIN, telah membuat kami paham tujuan utama mereka bergerak cepat dalam menjalankan industrinya.

Pertemuan hangat pada akhir pekan lalu antara Carreview.id dengan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di sebuah resto di kawasan Jakarta Pusat, telah membekas di hati tim redaksi.

Momen tersebut, kami jadikan ajang untuk bertukar cerita, pengalaman dan tak lupa berbagi kebahagiaan. Pengalaman menarik dan cerita-cerita lucu telah membuat kami larut dalam kegelapan malam dan tak terasa ternyata waktu sudah hampir tengah malam.

Dalam kesempatan itu, kami juga bersyukur dapat berbincang-bincang dengan santai, seakan tidak ada jarak yang memisahkan kami dengan pihak TMMIN. Padahal, yang kami jumpai adalah Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia yaitu Bapak Warih Andang Tjahjono.

Berikut hasil perbincangan kami:

Carreview.id (CR) : Malam Bapak, saya sempat membaca profil Anda yang telah bergabung di Toyota sejak tahun 1989, bisa ceritakan sedikit pengalaman menarik yang sulit dilupakan dalam perjalanan karir Anda di Toyota hingga saat ini?

Warih Andang Tjahjono (WAT) : Pada tahun 1989 biasanya karyawan diharuskan bekerja 1 tahun dulu, baru kemudian diberikan pendidikan, tetapi saya baru bekerja 6 bulan sudah langsung berangkat ke Jepang untuk diberi pendidikan, saat itu saya belum memiliki bekal apa-apa. Mulai saat itu saya menemukan banyak sekali tantangan, karena kita harus bisa menyesuaikan diri di sana. Pengalaman itu masih membekas diingatan saya hingga saat ini.

CR : Lalu, bekal apalagi yang Anda dapat selama belajar di sana?

WAT : Saat itu saya bekerja di lapangan selama 3 bulan, berkumpul bersama para engineer dari berbagai negara. Pelajaran yang didapat cukup berarti, kita sebagai engineer yang bertugas harus dapat bekerja dengan fun meskipun sedang mengerjakan ratusan mobil. Bekal yang saya dapat di Jepang, dapat diterapkan di pabrik di Indonesia, supaya pabrik tersebut dapat berkesinambungan, terutama dari sumber daya manusianya.

CR : Bisa ceritakan sedikit, bagaimana mulanya Anda bisa terjun ke dunia otomotif seperti sekarang?

WAT : Dulu sebenarnya background saya itu Teknik Kimia, awalnya saya lebih minat industri kimia, seperti petrokimia, semen atau minyak seperti di Pertamina. Tapi ternyata, jodohnya di Toyota, saya diterima setelah mengajukan beberapa lamaran. Saat itu, kebetulan GM-nya merupakan orang lulusan Teknik Kimia dan yang seperti yang saya pakai bekerja saat ini hanya background tekniknya saja, padahal saya dulu membayangkan bakalan terjun di dunia Industri.

Saya ingin bermanfaat bagi orang lain

-- Warih Andang Tjahjono

CR : Melihat negara lain, seperti Cina dan Amerika di mana mobil-mobil listrik sangat digemari di sana, bagaimana hal-hal positif tersebut dapat diadopsi di Indonesia?

WAT : Saya yakin bahwa ke depannya energi fosil akan habis, jadi kita memang harus menyiapkan alternatif lainnya seperti hybrid dan listrik. Mobil-mobil ramah lingkungan itu mengandung unsur-unsur teknologi yang tinggi, seperti contohnya hybrid di mana mereka juga menggunakan bahan bakar dan baterai. Karena mobil tersebut punya spesifikasi yang tinggi, tentu harga yang ditawarkan pastinya mahal. Sebetulnya, ada dua manfaat yang ditimbulkan dari mobil ramah lingkungan, yang pertama, untuk kelangsungan perusahaan, yang kedua, untuk membantu pemerintah mengurangi emisi. Namun, realistisnya hingga saat ini mobil-mobil tersebut terkendala harga yang mahal.

CR :  Apa tantangan terbesar dan bagaimana cara menghadapinya untuk dapat menuai hasil positif di industri otomotif.

WAT : Tidak ada yang dapat menjamin semua bisa aman. Jadi, tantangan terbesar otomotif market di manapun kadang mengalami fluktuasi yang besar, walaupun kita sudah ekspor sampai ke-70 negara pun, kita tidak boleh puas, karena sesungguhnya kita harus terus berkompetisi di mana-mana. Mencari destinasi baru dan destinasi yang sudah ada pun harus kita kelola dengan baik, salah satu caranya bagaimana kita bisa dekat dengan customer, mendengarkan apa maunya customer, dengan begitu market kita bisa terus meningkat.

CR : Saat ini TMMIN diharapkan bisa mencakup seluruh produksi mobil Toyota di Indonesia, bagaimana cara menyingkapinya? Apa harapan Anda ke depannya?

WAT : Jadi, pada tahun 2020 nanti ada checkpoint besar, sekarang adalah critical timeline agar kita bisa mendapatkan bisnis baru dan untuk mendapatkan bisnis baru kita perlu punya kemampuan yang besar dan daya saing yang besar, supaya kita mendapatkan bisnis yang menentukan hidup kita di 2020. Dimulai dari 2 tahun ini kita harus secepatnya untuk show, bahwa TMMIN, bahwa Indonesia itu layak menjadi basis produksi Toyota di dunia.

CR : Pertanyaan terakhir, sebetulnya apa cita-cita masa kecil Anda?

WAT : Berawal dari nama, dalam bahasa Jawa, warih itu sama dengan banyu yang berarti air, orang tua saya ingin saya bermanfaat bagi orang banyak seperti halnya air.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com