Untuk mengetahui perbedaan karakter Daihatsu Sigra transmisi otomatik maupun manual, carreview.id secara singkat mencobanya dengan melalui berbagai lintasan.

Daihatsu Sigra : Beberapa Perbedaan Karakter Versi Matik vs Manual Yang Perlu Diketahui

 
Daihatsu Sigra : Beberapa Perbedaan Karakter Versi Matik vs Manual Yang Perlu Diketahui

Untuk mengetahui perbedaan karakter Daihatsu Sigra transmisi otomatik maupun manual, carreview.id secara singkat mencobanya dengan melalui berbagai lintasan.

Dalam acara Media Test Drive yang digelar PT Astra Daihatsu Motor di sela GIIAS 2016 lalu. Para jurnalis nasional mencoba Daihatsu Sigra yang baru diluncurkan beberapa saat lalu. Bagi calon konsumen yang masih ragu untuk memilih versi transmisi atau otomatik dari Daihatsu Sigra, bisa disimak ulasan berikut ini.

Carreview.id menyimpulkan secara singkat perbedaan karakter Daihatsu Sigra Tipe R, baik dengan transmisi otomatik maupun transmisi manual.

Pertama-tama, sisi ergonomis yang akan dibedakan di antara keduanya.

Memang, tuas matik maupun manual menempati posisi yang sama, sehingga jarak jangkauan pun sama. Hanya saja, untuk tuas manual, tentu pengoperasiannya lebih sering dilakukan oleh pengemudi, sehingga perlu dibahas juga sisi ergonomisnya.

Pada versi matik, tuas ini tak terlalu sering digunakan selama perjalanan, dengan posisi di atas seperti itu, tentu tak terlalu terasa canggung.

Malah yang jadi perhatian adalah ruang di bawah dasbor. Kaki mendapat pedal dengan ergonomikal yang cukup untuk diinjak dan tersedia footrest untuk kaki kiri. Sebagai pengguna sepatu berukuran 45 tak ada masalah soal pengoperasian pedal pada versi transmisi matik ini.

Sedangkan di mobil manual, letak tuas ini mengingatkan pada varian Daihatsu lainnya, yaitu Luxio/Gran Max. Awalnya memang agak kagok dengan posisi ini, tetapi ternyata dengan cepat sudah terbiasa. Ada karakter yang dirasakan pada tuas manual ini. Posisi pergerakannya tak terlalu jauh, sehingga mudah dioperasikan di tiap posisi persneling.

Meski begitu, beberapa rekan jurnalis lainnya yang ikut mencoba Daihatsu Sigra ini, mengatakan sempat ‘miss-gear’ alias salah gigi, ketika berniat memasukkan gigi 3 malah ke posisi 5. Ya, karena belum terbiasa dengan pengoperasian tuas yang ‘rapat’ itu.

Pengoperasian pedal, terutama pedal kopling, cukup ringan diinjak, terutama ketika sedikit ‘menggantung’. Pedal kopling yang ‘tidak melawan’, membuat kaki kiri pengemudi tak cepat pegal.

Ketika menggunakan transmisi otomatik melaju di jalan rata, seperti jalan tol, perpindahan percepatan pada transmisi matik berlangsung halus, tak ada hentakan berlebihan serta tak terdengar bunyi transmisi seperti pada Xenia matik. 

Tentu, karena kompartemen girboks dan penggerak roda berada di depan, pada engine bay, tak seperti penggerak roda belakang yang transmisinya ada di tunnel (kolong kabin).

Saat berakselerasi dalam keadaan mobil melaju, saat pedal gas diinjak dalam, kick-down berlangsung cukup responsif. Meski raungan mesin langsung terdengar. Namun di jalan rata, menginjak pedal gas perlahan juga cukup membuat laju Sigra bertambah.

Pada kecepatan 80 km/jam, terlihat takometer di panel instrumen Sigra matik ini berada di angka sekitar 2.200 rpm, cukup tenang melaju dengan transmisi otomatik 4 percepatan ini. Sedangkan pada versi transmisi manual, dengan menggunakan gigi 5, putaran mesin menyentuh angka sekitar 2.500 rpm dengan kecepatan serupa.

Di putaran mesin ini, ketika pedal gas diinjak lebih dalam lagi, mesin masih cukup responsif untuk meningkatkan kecepatannya.

Namun, pada putaran di bawah 1.500 rpm, pengemudinya harus terbiasa untuk lebih bersabar saat akan berakselerasi.

Seperti ketika mencoba di tanjakan di sekitar Sentul Selatan, jika merasakan tenaga pada putaran mesin di bawah 1.500 rpm, tidak seresponsif ketika berada pada 1.500 rpm ke atas.

Ini yang harus dipahami pengemudi ketika mengendarai mobil berkapasitas kecil. Meski begitu, bukan berarti tenaganya kedodoran, hanya saja tarikannya kurang responsif ketika berada pada putaran di atasnya.

Lain halnya pada versi transmisi otomatik, putaran mesin akan langsung menyesuaikan untuk mengail tenaga saat awal start di jalan menanjak.

Soal konsumsi bahan bakar, antara transmisi otomatik dengan manual, sebenarnya tak terpaut terlalu jauh.

Pada versi transmisi otomatik, angka 21,2 km/liter dapat diraih, sementara versi manual dengan berbagai kondisi tersebut 19,8 km/liter.

Kami memang belum melakukan pengetesan sesuai metoda dan prosedur pengetesan yang biasa carreview.id lakukan. Data ini hanya diambil berdasarkan MID (Multi-information Display) berdasarkan kondisi jalan saat itu (BSD-Sentul City-BSD).

Media Test Drive ini melalui perjalanan yang cukup lancar, disebabkan bantuan pengawalan voorijder (Patwal) dari Kepolisian.

Namun dapat disimpulkan, perbedaan gigi akhir dan rasio pada persneling antara versi matik dan manual, membuat putaran mesin versi manual lebih tinggi di kecepatan yang sama.

Itulah yang membuat ada sedikit perbedaan konsumsi bahan bakar. Sebagai catatan, keduanya menggunakan ban berukuran 175/65R14.

O ya, berdasarkan data spesifikasi, berat total Sigra otomatik lebih berat 70 kg (1.570 kg) dibandingkan versi manual (1.500 kg). Dalam Media Test Drive ini, baik ketika mencoba unit Test Drive versi manual dan otomatik, semuanya dengan beban orang dan barang yang sama persis, dalam satu kelompok yang sama. 

 
Related
Don't miss this stories
Updates
Popular

    otodriver.com