Setelah Wuling Confero mendapat teknologi mesin Chevrolet Spin, kini disinyalir Cortez juga menggunakan mesin setipe dengan Chevrolet Orlando. Bagaimana perbandingan performa keduanya?

Wuling Motors merupakan pabrikan yang memiliki hubungan erat dengan General Motors (GM). Walaupun secara otonom, Wuling mampu mengembangkan diri dan mampu menciptakan imej sendiri, akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ciri khas GM terasa cukup kuat terutama pada bagian teknologi mesin yang digunakan mobil-mobil lansiran Wuling.

Berkaca pada Wuling Confero, tak sedikit literasi yang menunjukkan bahwa di bawah kap mesinnya tertanam mesin 1.500 cc yang juga menjadi jantung bagi Chevrolet Spin.

Sebagai perbandingan, mesin 4 silinder DOHC DVVT yang ditanam pada Confero mampu mencetak angka 108,5 PS/5.800 rpm dan torsi puncak 142 Nm/3.800-4.400rpm. Sedangkan pada Spin mesin VVT-nya mampu mengelontorkan daya 109 PS/6.000 rpm dan torsi 142 Nm/3.800 rpm.

Lantas bagaimana dengan andalan teranyar yakni Wuling Cortez yang belum lama ini diperkenalkan pada publik?

Pada engine bay Cortez dibenamkan mesin 1.798 cc bertenaga 130.3 PS/5.600 rpm dan torsi yang dikerek pada 174 Nm/3.600 rpm. Seperti halnya Confero, mesin bensin 4 silinder ini telah dilengkapi dengan teknologi dual VVT.  

Indikasi kuat penggunaan mesin lansiran GM pun mengerucut pada pada dapur pacu yang dipergunakan oleh Chevrolet Orlando yakni 2 HO 1.796 cc yang mampu mencetak daya 141 PS/6200 rpm dan torsi 176 Nm/3.800 rpm.

Walau pun mampu membetot daya lebih besar, namun mesin bertajuk ECOTEC I4 ini belum dijejali dengan teknologi dual variable timing valve.

Jika dibandingkan dengan mesin yang dipergunakan pada Cortez yang telah menggunakan teknologi ini, kemungkinan konsumsi BBM yang diperoleh Orlando tak akan lebih baik dibandingkan Cortez.

Dari perbandingan harga, Chevrolet Orlando dipatok dengan harga mulai Rp 316 jutaan, sedangkan Cortez dengan fitur tertinggi diperkirakan dicanteli label Rp 230-240 jutaan.