Sejak diluncurkan April silam, Toyota Sienta muncul dengan berbagai tipe yang banyak mengundang peminat. Apa saja perbedaan Sienta tipe Q (otomatik) dengan Sienta tipe V (manual)?

Komparasi : Toyota Sienta Q A/T vs Toyota Sienta V M/T

 
Komparasi : Toyota Sienta Q A/T vs Toyota Sienta V M/T

Sejak diluncurkan April silam, Toyota Sienta muncul dengan berbagai tipe yang banyak mengundang peminat. Apa saja perbedaan Sienta tipe Q (otomatik) dengan Sienta tipe V (manual)?

All New Sienta menyapa masyarakat Indonesia, setelah debut bulan April lalu. Semakin istimewa, karena Indonesia juga ditetapkan sebagai negara pertama di luar Jepang yang memproduksi kompak MPV milik Toyota tersebut.

Nah, pada awal bulan September ini, Carreview.id berkesempatan menguji keduanya. Tujuan kami dalam pengujian kali ini adalah ingin menginformasikan secara detail kepada calon konsumen Toyota All New Sienta tentang perbedaan apa saja yang akan mereka dapatkan pada kedua unit tersebut.

Dengan hasil pengujian ini, nantinya para konsumen lebih mudah memilih Sienta yang tepat bagi kebutuhan mereka. Apakah akan membeli Sienta Q otomatis atau Sienta V bertransmisi manual?

Desain

Dimulai dari desain eksterior, menurut Hirouki Sinouchi selaku Project Manager Toyota Sienta, bentuk mobil ini terinspirasi dari model sepatu olahraga. Dilengkapi dengan pintu geser, para penumpang di belakang lebih mudah masuk atau keluar kabin di ruang yang sempit sekalipun. 

Perbedaan mencolok dapat kita lihat pada bagian bumper depan mobil, Sienta Q mengusung desain gril honeycomb, bentuknya juga lebih lebar, ada 3 ornamem chrome yang dibuat bertumpuk sampai di bagian body kit.

Sementara itu, Sienta V yang merupakan tipe tertinggi model manual dilengkapi dengan gril yang lebih kompak. Tidak nampak adanya bumper lip seperti Sienta Q, bentuknya terlihat lebih polos, tidak ada side skirt maupun body kit belakang.

Ada lagi perbedaan yang terlihat dengan jelas. Pada headlamp tipe Q sudah menggunakan Bi-Beam LED Projector dengan LED clearance lamp dan auto leveling. Sementara, Sienta V hanya dilengkapi projector halogen dengan pengaturan ketinggian lampu secara manual yang bisa disetel oleh pengemudi dari tombol di dasbor.

Bumper Lips Sienta Q hadirkan kesan sporty

Gril dan bumper Sienta V lebih polos dan elegan

Lampu depan Sienta Q telah menggunakan Bi-LED

Lampu depan Sienta V masih menggunakan halogen

Performa

Toyota membekali rival Honda Freed ini dengan mesin bensin berkapasitas 1.500 cc. Kedua varian tidak memiliki perbedaan dalam kapasitas mesin, hanya saja Sienta Q didukung transmisi CVT 7-percepatan, sementara Sienta V menggunakan transmisi manual 6-percepatan.

Mesin berkode 2 NR-FE punya daya maksimal 109 dk. Baik transmisi otomatis dan manual, keduanya sama-sama baik di putaran bawah. Hanya saja, saat kami uji, performa transmisi manual rasanya lebih cocok untuk Anda yang memiliki gaya menyetir agresif. Selain dilengkapi 6-percepatan, seperti umumnya transmisi manual, perpindahan gigi terasa lebih responsif ketimbang model Q dengan CVT.

Secara performa akselerasi, keduanya tergolong ideal untuk sebuah MPV kompak. Tenaga yang tersalurkan bisa membuat All New Sienta memenuhi kebutuhan penggunanya secara luas. Baik di perjalanan dalam kota maupun di luar kota yang memiliki kontur beragam.

Namun, pada saat diuji dengan alat ukur, Sienta bertransmisi manual menunjukkan kemampuannya yang bisa sprint lebih cepat, ketika dicoba melaju dari diam hingga 100 km/jam, All New Sienta V (manual) mencetak angka 11,8 detik, sementara tipe CVT 12,9 detik.

Yang menjadi catatan, All New Sienta pertama kali lahir ke bumi hanya dilengkapi dengan pilihan transmisi otomatis. Kali ini untuk pasar di Indonesia, Toyota coba menampilkan Sienta dengan transmisi manual. Hasilnya, letak tuas transmisi tidak dapat kami katakan ergonomis, letak tuas Sienta V di dorong lebih ke depan ketimbang model otomatis sehingga console tengah Sienta V terkesan lebih lapang.

Tuas transmisi Sienta Q mudah dijangkau 

Meski lebih responsif, letak tuas transmisi kurang ergonomis

Konsumsi Bahan Bakar

Baik Toyota Sienta Tipe V maupun Tipe Q, menggunakan mesin serupa, bobot juga tentunya tak terpaut terlalu jauh. Pembeda utama adalah pada transmisi yang digunakannya saja. 

Antara transmisi CVT dan manual, tentunya memberikan karakter berbeda saat dikendarai. Toyota Sienta Tipe Q, dengan transmisi otomatik CVT, relatif melaju dengan putaran mesin cukup rendah, terutama di kecepatan tinggi, seperti di jalan tol.

Di kecepatan 100 km/jam, Toyota Sienta Tipe Q hanya meluncur dengan putaran mesin 2.000 rpm, dibandingkan dengan Tipe V yang bertransmisi manual yang putaran mesinnya lebih tinggi di kecepatan yang sama.

Dengan transmisi manual dengan posisi persneling 6, takomenter menunjukkan angka 3.000 rpm. Lebih tinggi 1.000 rpm dibandingkan putaran mesin Tipe Q dengan transmisi CVT. Hasilnya, tentu berbeda jauh pada konsumsi bahan bakarnya. 

Toyota Sienta Tipe Q dengan transmisi CVT tercatat 17,8 km tiap liter bensin, sementara Tipe V dengan transmisi manual 6 percepatan, menghasilkan konsumsi bahan bakar 15,90 km per liter bensinnya. 

Tetapi, pada perjalanan dalam kota, keduanya tak menunjukkan perbedaan terlalu ekstrem. Dengan putaran mesin relatif mirip ketika melewati rute dalam kota, keduanya rata-rata menghasilkan konsumsi di kisaran angka 11 km/liter. Toyota Sienta Q, 11,5 km/liter, sementara Toyota Sienta, V 11,4 km/liter.

Fitur

Bagian inilah yang paling menyenangkan dibahas untuk sebuah mobil keluarga.  Sebagai varian tertinggi, tipe Q sudah dilengkapi dengan fitur Hill Assist, ABS, kunci dengan Immobilizer dan Vehicle Stability Control (VSC).

Bentuk instrument cluster juga tampak berbeda, Sienta Q memiliki fitur lebih banyak, sementara Sienta V hanya dilengkapi speedometer dan tachometer dan trip BBM.

Sama-sama mengandalkan head unit berukuran 7 inci, keduanya memiliki fitur standar konek AUX, iPod , Miracast, Airplay, HDMI, Bluetooth dan Voice Command.

Untuk urusan hiburan, keduanya tidak memiliki banyak perbedaan. Hampir semua headunitnya menggunakan layar sentuh ukuran 7 inci dengan fitur standar DVD, USB, Aux dan iPod, Miracast, Airplay, HDMI, Bluetooth, Voice Command. Sementara tipe E audionya pakai tipe 2-DIN, CD, USB, Aux dan iPod, Bluetooth dan Voice Command.

Untuk lingkar roda dua tipe teratas juga beda dengan penggunaan pelek 16 inci, sementara tipe E dan G pakai ring 15 inci. Lampu belakang Sienta tipe Q juga sudah mengusung tipe LED, sementara tipe lainnya masih dengan bohlam biasa.

Ada satu fitur yang masih dirasakan kurang pada Toyota All New Sienta. Pada pengoperasian lampu sein (turn signal), MPV ini belum dilengkapi dengan one touch turn signal, yaitu fasilitas yang memungkinkan lampu sein bisa berkedip 3 kali meski tuas lampu sein hanya 'disentuh' sekali saja. 

Instrument cluster Sienta Q lebih mewah dengan fitur lebih lengkap

MID Sienta V hanya mendapat tambahan konsumsi BBM rata-rata

Pengaturan MID dan audio di setir (Tipe Q)
Pengaturan di setir hanya audio (Tipe V)
Tombol Traction Control Off (Tipe Q)
Tipe V tanpa dilengkapi Traction Control

Kepraktisan

Baik All New Sienta V maupun Q, memiliki fitur menyenangkan untuk membuka/tutup pintu geser belakangnya. Cukup menekan tombol di dasbor, pintu geser ini akan membuka maupun menutup sesuai keinginan. Saat masih di luar mobil, tombol pada keyless remote dilengkapi pembuka pintu geser ini. 

Tetapi fasilitas ini tidak tersedia untuk tipe E dan G, yang masih harus membuka dan menutup pintu secara manual.

Sebagai sebuah MPV, ada banyak kepraktisan di dalamnya. Seperti ketersediaan laci yang bisa juga digunakan sebagai pendingin minuman, lantas cup holder maupun bottle holder, yang tersedia baik di depan, baris kedua, hingga baris ketiga. Bahkan, gadget juga mendapat tempat khusus di trim pintu Sienta ini.

Hal cukup unik adalah ketika melipat bangku di baris ketiga. Saat membutuhkan ruang barang lebih banyak, bangku di baris ketiga ini bisa dilipat, agar volume bagasi bertambah. Cara unik diterapkan Toyota pada All New Sienta, yaitu dengan konsep bernama 3rd Row Dive-in Seat. 

Kursi baris ketiga ini, saat dilipat akan memberikan tambahan ruang dengan lantai rata di kabin paling belakang. Caranya terlebih dulu melipat bangku di baris kedua dan bangku di baris ketiga yang sudah terlipat sandarannya dilipat lagi, sehingga berada pada lantai di kabin bagian tengah. 

Kondisi ini membuat ruang belakang menjadi luas, karena baik bangku ketiga maupun kedua sudah terlipat. Namun, jika bangku kedua masih ingin digunakan, maka bisa diposisikan kembali seperti semula, dengan bangku ketiga yang masih terlipat di bawahnya. 

Inilah yang disebut 3rd Row Dive-in Seat, sehingga bangku baris ketiga yang terlipat ini 'menyelam' (dive-in) di kolong bangku baris kedua. Ruang bagasi pun masih mendapatkan ruang yang cukup untuk barang berukuran besar.

Bangku baris ketiga cukup untuk dua orang dewasa
Bangku baris ke-3 berada di kolong bangku baris ke-2 (Dive-in)
Tempat botol di baris ke-3, kapasitas cukup besar
Laci bisa juga digunakan sebagai pendingin minuman

Bicara urusan kabin, Sienta punya kapasitas yang cukup untuk sebuah kompak MPV. Ruang kaki penumpang baris ketiga yang cukup luas, hasilnya penumpang baris ketiga tetap mendapat kabin yang leluasa. Belum lagi, konfigurasi bangku baris kedua dan ketiga dapat dilipat 50:50 membuat akomodasi di semua tipe kian mantap.

Akomodasi

Dibandingkan kompetitornya, Toyota Sienta menawarkan jumlah penumpang lebih banyak untuk masuk ke dalam kabinnya. Yaitu dengan menggunakan bangku yang bisa memuat tiga orang pada baris kedua.

Sementara kompetitornya, mengandalkan Captain Seat di baris kedua. Memang orang yang duduk di atasnya merasakan kenyamanan individual lewat bangku terpisah ini, serta akses ke baris ketiga menjadi lebih lapang. Tetapi harus merelakan seorang penumpang tidak bisa terangkut, karena tak tersedia joknya.

Lain halnya pada Sienta, tiga orang bisa duduk berdampingan di bangku 'tengah' ini, lantas sebagai akses untuk ke baris ketiga, cukup dengan melipat sebagian bangku di baris kedua. Hal ini sudah merupakan hal lumrah pada sebuah MPV di Indonesia. Sebut saja 'pemain lama', Kijang Innova dan Toyota Avanza, masih menerapkan hal ini di kabinnya. 

Setiap penumpang pada Sienta, baik Tipe Q maupun Tipe V, mendapat seatbelt 3 titik sebagai salah satu peranti keselamatan berkendaranya. Semua juga mendapatkan headrest yang bisa dinaik-turunkan, bukan sekadar tambahan busa pada sandaran kursi.

Akses ke baris ketiga perlu lipat bangku baris ke 2
Saat bangku dilipat ruang barang cukup luas

Kesimpulan

Baik Toyota Sienta Tipe Q maupun Tipe V, menyuguhkan kenyamanan tak jauh berbeda. Memang, beberapa fitur di antara keduanya tidak sama, namun dari segi stabilitas dan akomodasi serta kepraktisan tetap sama. Hal berbeda lainnya adalah performa mesin dan konsumsi bahan bakar. Karena hal tersebut berkaitan dengan aplikasi transmisi di antara keduanya. Transmisi CVT pada Tipe Q, membuatnya melaju tanpa hentakan dan berlangsung halus dari tiap tingkat kecepatan. Begitu juga konsumsi bahan bakarnya, CVT relatif lebih irit ketika digunakan pada jalan tol, karena putaran mesin rendah di kecepatan tinggi.

Sedangkan Sienta Tipe V, dengan menggunakan transmisi manual 6 percepatan, menghasilkan performa lebih rendah di soal akselerasi, begitu juga pada konsumsi bahan bakar ketika melaju pada kecepatan tinggi di jalan tol. Namun, hal tak jauh berbeda, ketika digunakan pada lalu lintas dalam kota yang cukup padat. Konsumsi bahan bakar Sienta transmisi manual ini tak terpaut jauh dibandingkan versi bertransmisi CVT.

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com