Struktur rangka, tetap jadi penunjang faktor keselamatan penumpang di dalam kabin, namun jika sudah mengalami korosi, kekuatan, kelenturan dan fungsi peredaman benturan di rangka mobil akan berkurang.

Memasuki era 90-an sebagian besar pabrikan melakukan uji tabrak untuk mengetahui fungsi konstruksi mobilnya saat menahan benturan. Target utamanya tentu keselamatan penumpang di dalam mobil tersebut saat terjadi benturan.

Lalu apakah kekuatan struktur pada mobil tersebut bisa surut atau berkurang, seiring berjalannya waktu? Masih samakah keamanan mobil-mobil yang telah berumur ini?

Seperti dilaporkan Autoweek (11/04), para peneliti di Villaagarnas Riksforbund, sebuah organisasi nirlaba dari Swedia bekerja sama dengan perusahaan asuransi Folksam memutuskan untuk menguji teori penyusutan performa konstruksi tersebut dengan beberapa kendaraan bekas.

Metode yang dilakukan di antaranya melakukan uji tabrak dari arah depan dan samping seperti yang menjadi standar EuroNCAP (uji tabrak mobil baru Eropa). Namun untuk menyesuaikan dengan kondisi riil, maka regulasinya pun disesuaikan seperti saat mobil tersebut ditest pada tahun 2003 silam. Artinya memang tidak akan seketat yang dilakukan saat ini.

Mazda6 (2003-2008) dan VW Golf (2004-2008) dipilih menjadi mobil yang dijadikan uji tabrak. Tim pengetesan pun sengaja memilih kondisi mobil yang sudah memiliki karat pada konstruksi bodinya.

Hasil test menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang cukup berarti di mana mobil-mobil ini mengalami kerusakan struktural yang lebih parah dibandingkan saat mobil tersebut baru.

Kerusakan konstruksi yang lebih parah terjadi karena adanya karat yang menjalar beberapa bagian mobil.

Kesimpulan yang dapat diambil, kontruksi mobil akan mengalami penurunan dari kemampuan maksimalnya diakibatkan adanya karat.