Carreview.id memenuhi undangan PT General Motors Indonesia ke Cebu, Filipina, untuk mencoba The New Chevrolet TrailBlazer. SUV anyar yang direncanakan masuk pasar tanah air tahun depan.

Seperti Ini Perbedaan Chevrolet TrailBlazer Yang Akan Masuk Indonesia

 
Seperti Ini Perbedaan Chevrolet TrailBlazer Yang Akan Masuk Indonesia

Carreview.id memenuhi undangan PT General Motors Indonesia ke Cebu, Filipina, untuk mencoba The New Chevrolet TrailBlazer. SUV anyar yang direncanakan masuk pasar tanah air tahun depan.

Chevrolet baru saja meluncurkan The New Trailblazer facelift dan carreview.id mendapatkan kesempatan untuk menjajalnya di provinsi Cebu, Filipina beberapa waktu lalu.

Apa saja perbedaan dengan versi sebelumnya? Mari kita telisik lebih lanjut pesaing sesama SUV dengan ladder frame, sekelas Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport dan Isuzu MU-X ini.

The New Trailblazer ini, sesuai dengan julukan 'facelift' memang tak banyak ubahan signifikan pada eksteriornya. Cukup adanya penyegaran tampang saja, yang terlihat serupa dengan jajaran kendaraan Chevrolet saat ini. Seperti penggunaan lampu utama dengan DRL serta gril yang tampak lebih tegas desainnya.

Gril bermodel honeycomb sudah ditinggalkan, berganti dengan desain beraris horizontal yang terlihat menyambung dengan lampu utama, sehingga membuat mobil ini terlihat lebih lebar. 

Begitupun lampu utama pada versi facelift hadir dengan Daytime Running Light LED, namun sangat disayangkan malah fitur lampu dengan sistem proyektor malah ditinggalkan.

Meski tanpa proyektor, tampilan lampunya kini tampak lebih modern. Berkat tatanan reflektor dalam lampu utama yang berubah, dengan lampu sein dan lampu jauh yang bertumpuk, di sisi dalam, dekat dengan gril.

Pemangkasan sistem lampu proyektor juga dilakukan pada foglamp. Sebelumnya menggunakan lampu proyektor kecil, kali ini foglamp bulat besar yang menghiasi bagian bawah bumper depan.

Selain itu, desain bumpernya tampak 'lebih gondrong' dibandingkan versi yang saat ini ada di Indonesia. Bumper dengan desain lebih modern ini dilengkapi empat titik sensor di bemper.

Ubahan yang tampak tak terlalu signifikan ini, ternyata membuat kap mesin dan fender perlu disesuaikan.

Desain dasbor baru tampak lebih ringkas namun fungsional

Tidak seperi eksterior yang minim ubahan, malah di dalam kabin terjadi ubahan yang cukup banyak. Tampilan dasbor cukup mencolok ubahannya, kali ini desain Amerika yang mengutamakan bentuk trapesium, sangat kental pada panel instrumen dan konsol tengah di dasbor.

Begitu pula dengan materialnya, yang jika sebelumnya desain dan materialnya terlihat murahan, kini TrailBlazer facelift jauh terlihat lebih mewah.

Tampilan lebih berkelas itu, berkat adanya sentuhan panel aluminium di beberapa bagian dan juga visual berupa jahitan kulit pada dasbornya. Selain itu tombol-tombol kini juga tertata lebih rapi, berukuran yang besar dan mudah dijangkau.

Kelengkapan pada fitur entertainment, TrailBlazer facelift ini, jauh lebih memuaskan, karena sudah menggunakan head unit touch screen berukuran 8 inci dengan sistem MyLink2.

Selain itu, head unit ini sudah lengkap dengan fitur Apple CarPlay, Android Auto, Bluetooth, Radio, USB, CD Player, sistem navigasi dan voice recognition.

Hal yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan versi sebelumnya yang masih menggunakan head unit konvensional. Ditambah lagi pada head unit ini juga bisa menampilkan gambar dari kamera belakang saat mundur.

Pengemudi bakal terbantu saat melakukan parkir di area sempti, dengan fasilitas layar monitor dan kamera belakang ini.

MID cukup komplet dengan tampilan tekanan angin tiap ban

Dari ubahan keseluruhan pada dasbor, panel instrumen baru yang lebih modern ada pada TrailBlazer facelift ini. Meski masih mengandalkan jarum analog, namun MID cukup komplet ada pada TrailBlazer, salah satunya dengan tampilan tekanan angin ban pada keempat roda.

Namun sayang, pada dasbor ini hanya tersedia satu tempat penyimpanan tertutup. Padahal, sebelumnya pada generasi Trailblazer hadir dengan tiga penyimpanan tertutup.

Hanya ada satu tempat penyimpanan tertutup di dasbor

Sedangkan desain lingkar kemudinya masih menggunakan palang tiga namun sebenarnya memiliki desain yang berbeda. Jika generasi sebelumnya hanya hadir dengan kontrol audio di sisi kiri, untuk versi facelift pada ingkar kemudinya hadir pula pengaturan cruise control dan juga Collision Alert Control.

Setir mirip sebelumnya, tetapi dilengkapi tombol-tombol baru

Bicara soal fitur keamanan selain Forward Collision Alert, versi terbaru saat ini hadir dengan lebih kaya fitur keamanannya. Mulai dari Front and Rear Park Assist, Lane Departure Warning, Driver Knee Airbag, Rear Cross Traffic Alert dan Side Blind Zone.

Masih di seputar dasbor, adanya penempatan speaker di atas dashboard sepertinya menjadi salah satu tujuan Chevrolet agar bisa memberikan kualitas audio yang baik. Ini terbukti suara memang menurut kami terdengar lebih baik dibanding versi yang lama.

Bagian interior lainnya, tak terlalu banyak berbeda dibandingkan versi sebelumnya. Jok pengemudi, diatur dengan tombol enam kanal yang bisa menggerakkan maju-mundur, naik-turun dan tegak-rebah sandarannya. 

Pengatur jok pengemudi elektrik memberikan kemudahan penyetelan
Kabin belakang tak mengalami perubahan

Sementara di belakang, masih tetap seperti versi sebelumnya. Bangku baris kedua dengan fasilitas ISOFIX dan seatbelt 3 titik untuk tiga orang, serta di baris ketiga, dua buah bangku yang cukup lega untuk orang dewasa.

Di belakang, bangku baris ketiga ini bisa dilipat sehingga ruang bagasi menjadi lebih luas. Namun, jika sedang tak dilipatpun, masih tersisar ruang barang yang cukup untuk membawa beberapa tas berukuran sedang. Di balik dek, juga tersedia tempat perkakas yang cukup praktis.

Ruang barang masih muat untuk beberapa tas berukuran sedang
Tempat perkakas dan perangkat lainnya bisa dimasukkan boks ini

Kelengkapan lain dalam kabin, adalah kenop dan tombol-tombol yang berkaitan dengan penggerak 4x4. Tentu saja versi sebelumnya yang dipasarkan di Indonesia juga tak ada perangkat seperti ini. 

Namun, unit yang dicoba di Filipina ini merupakan varian berpenggerak empat roda (4WD on demand), yang untuk pengaturan sistem penggeraknya menggunakan kenop putar. Begitu juga fasilitas lain untuk medan off-road, seperti Hill Descent Control juga ada di mobil ini.

Kenop putar untuk berpindah dari 2H, 4H dan 4L
Tombol-tombol ini belum tentu ada untuk versi Indonesia

Setelah puas menelisik perlengkapan yang ada di mobil ini, waktu untuk mengenal lebih dalam The New TrailBlazer inipun dimulai. Saatnya berada di balik kemudi untuk mencobanya di rute yang bervariatif. 

Carreview.id mendapatkan kesempatan untuk mengemudikan TrailBlazer ini mulai dari pelabuhan Danao, Cebu, Filipina menuju kawasan Danasan Eco Park Adventure.

Perjalanan yang memakan waktu hingga satu jam ini melewati rute perkotaan hingga jalanan berkelok menanjak dan menurun. Sarana yang pas untuk mencoba performa dan kenyamanan SUV ini.

Sebagai sebuah SUV ladder frame, permasalahan umum adalah soal tingginya body-roll atau bodi limbung. Tapi ternyata, hal ini bisa direduksi dengan cara yang baru dilakukan oleh Chevrolet pada TrailBlazer baru ini.  

Dengan body mounting yang menghubungkan antara bodi dan sasis berdesain baru. Jika sebelumnya menggunakan dua tumpuk karet, kini menggunakan satu buah karet saja namun karet tersebut dilapisi dengan plat sehingga gejala limbung pun berkurang.

“Sistem body mounting baru inilah menjadi salah satu keunggulan kami untuk mengurangi gejala limbung. Namun kami juga tidak ingin membuat suspensinya menjadi keras saat melewati jalan-jalan tidak rata,” ungkap Vanchana Unakul selaku General Director of Engineering GM Thailand & Southeast Asia.

Saat menanjak mobil ini juga tidak membutuhkan usaha keras, karena unit Trailblazer yang Carreview.id dapatkan bermesin 2.800 cc Duramax, empat silinder turbo diesel yang kini dilengkapi dengan Variable Geometry Turbo (VGT). Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 197 dk dengan torsi raksasa 500 Nm. Mesin ini dipadu dengan transmisi otomatis baru 6 percepatan.

“Torsinya terasa besar sekali. Transmisi barunya juga bekerja dengan cepat setiap perpindahan giginya sehingga tidak ada gejala power lost saat menanjak,” ungkap Yuniadi Haksono Hartono selaku Chevrolet External Affairs & PR Director PT General Motors Indonesia. Diakui, memang seperti itu pula yang kami rasakan.

Selain itu, hal lain yang mendapatkan ubahan demi meningkatnya kenyamanan, adalah dengan mengganti spring rate per dan juga sokbreker baru yang tetap menjaga kestabilannya dan mereduksi gejala limbung, namun tetapi memberikan bantingan suspensi yang nyaman untuk penumpang di dalam kabin.

Satu hal lagi yag diklaim sebagai yang pertama di jajaran SUV ladder frame, adalah Electronic Power Steering. Untuk sebuah SUV, fasilitas ini sangat membantu, ketika parkir atau melewati medan off-road. 

Ternyata cukup banyak hal baru, bukan? Ditambah lagi dengan mesinnya, jika sebelumnya hadir dengan dua pilihan mesin diesel, kini mendapat satu varian mesin diesel lagi.

Sehingga konsumen dihadapkan pada tiga varian mesin, yaitu :

  • Duramax 2.500 cc, empat silinder, Fixed Geometry Turbo (160 dk, torsi 380 Nm).
  • Duramax 2.800 cc, empat silinder, Variable Geometry Turbo (197 dk, torsi 500 Nm).
  • Duramax 2.500 cc, empat silinder, Variable Geometry Turbo (177 dk, torsi 440 Nm).

Di balik sekadar ubahan wajah alias facelift, ternyata Chevrolet memberikan beberapa kelebihan kepada The New TrailBlazer ini. Kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia.

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com