Semua jenis transmisi punya karakter dan jika ingin mendapatkan hasil optimal, kenali dan pelajari dulu

Tak kenal maka tak sayang, menjadi ungkapan yang terasa pas untuk ditujukan pada transmisi i-AMT (Intelligent-Automated Mechanical Transmission) yang dijejalkan pada Wuling Cortez.

Semula tak sedikit pihak yang mempertanyakan keputusan Wuling mengenai pemilihan transmisi ini. Imej hentakan perpindahan gigi kasar dan lemot saat melahap tanjakan, sepertinya telah menjadi opini suram bagi transmisi manual yang di’matik’kan ini.

Hanya saja opini miring yang selama ini mengelayuti dapat kami tepis saat berkesempatan mencoba Wuling Cortez 1.8 i-AMT.

Pun demikian kesan negatif tak sepenuhnya hilang. Jenis transmisi AMT memang memiliki perangai perpindahan gigi yang relatif menyentak saat melakukan perpindahan gigi. Namun, dalam kasus Cortez ini hentakannya tak terlalu terasa dan dapat diperhalus dengan mengangkat gas sesaat ketika akan terjadi perpindahan gigi. Benefit lainnya, tenaga yang disalurkannya pun terasa tetap berisi. Hal ini berlaku pada jalanan datar.

Lain persoalannya saat medium MPV ini melumat jalanan berliku dan menanjak. Menempatkan mode pada D bukan suatu hal yang dirasa terlalu tepat. Pada posisi ini transmisi cenderung terasa lambat merespons kebutuhan sesuai dengan kondisi jalan.

Saat inilah dirasa tepat untuk meletakkan posisi shifter ke mode manual dan melakukan perpindahan gigi secara manual. Mungkin terdengar kurang simple, namun seperti itulah karakter yang dimiliki oleh jenis transmisi ini.

"Semua jenis transmisi memiliki karakter dan perangai yang  berbeda-beda, termasuk juga transmisi i-AMT," jelas Arief Ramadhani selaku produk planning specialist Wuling Motors (03/08). "Butuh sedikit meluangkan waktu untuk mengenalnya, karena setelahnya anda akan mendapatkan pengendaraan yang menyenangkan," tututpnya.