Tromol unggul dalam hal kontak poin pengereman yang jauh lebih besar dari cakram , sehingga cocok untuk angkutan berat.

Meski populasinya semakin terdesak oleh kehadiran rem cakram, namun pada kenyataannya rem tromol masih tetap bertahan sampai detik ini.

Salah satu yang mendasari eksistensi rem tromol tak lain karena berhubungan dengan biaya produksi yang lebih ringan dikeluarkan pabrikan jika dibandingkan dengan rem cakram.

Akan tetapi, sebenarnya rem tromol memiliki kelebihan lain secara mekanikal yang tak dimiliki oleh rem cakram.

“Rem tromol memiliki bidang kontak (kontak point) lebih besar dibandingkan dengan rem cakram. Rem cakram terdiri atas dua kampas dengan ukuran yang besar, masing-masing hampir setengah media rem yang terdapat pada drum. Artinya hanya menyisakan ruang kecil tanpa kontek tromol dan brake shoe,” terang Prayoga salah satu pebengkel khusus rekondisi rem yang buka praktek di wilayah Cipendawa, Bekasi ini.

“Bandingkan dengan rem cakram yang luas kontak pointnya yang rata-rata hanya ¼ dari luas cakram,” tambahnya.

Kondisi ini cocok dengan pengereman untuk kendaraan pengangkut beban berat. Sebab itulah sampai saat ini rem tromol masih bertahan terutama pada kendaraan angkutan berat.

kontak point pengereman jauh lebih besar dibanding rem cakram