Norwegia dan Denmark merupakan negara Skandinavia dengan penjualan mobil listrik terbanyak di dunia. Apa penyebabnya?

Tak bisa dipungkiri kalau Implementasi teknologi mobil listrik merupakan sebuah keniscayaan, tinggal menunggu waktu saja. Meskipun dalam pengembangannya kita masih menemui beberapa kendala yang harus dihadapi.

Hingga saat ini, mobil listrik memang belum sepenuhnya berkembang di semua negara layaknya mobil berbahan bakar konvensional. Sejauh ini, selain Jerman dan China, Norwegia juga merupakan negara yang disebut-sebut menjadi surganya mobil listrik.

Dari total penjualan mobil di Norwegia, tercatat 37% disumbang oleh mobil listrik. Hingga saat ini penjualan mobil listrik di negeri itu melampaui angka 100.000 unit. Norwegia yang juga merupakan negara penghasil minyak dan gas terbesar di Eropa Barat memiliki target yang cukup ambisius, yaitu mengakhiri penjualan kendaraan bensin dan diesel di 2025.

Hal tersebut juga berjalan dengan mulus karena Norwegia tidak memiliki industri otomotif sehingga tidak terbebani dengan kebutuhan kebijakan untuk memastikan industri otomotifnya dapat kompetitif dalam era elektrifikasi.

Dalam hal ini, negara Skandinavia lainnya yaitu Denmark juga mematok hal yang serupa. Sebagai bagian dari inisiatif dalam menghadapi perubahan iklim yang akan datang, pemerintah Denmark bermaksud untuk menghentikan mobil diesel dan bensin pada tahun 2030.

"Dalam dua belas tahun, hanya dua belas tahun, kami akan menutup penjualan mobil diesel dan bensin. Dan dalam 17 tahun, setiap mobil baru di Denmark harus bertenaga listrik atau beberapa model kendaraan nol-emisi lainnya," kata Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen seperti dilansir Sputniknews.com

Sebelumnya, Denmark menetapkan tujuan untuk menghentikan sepenuhnya bahan bakar fosil pada tahun 2050.

Hingga hari ini, ada lebih dari 9.000 mobil listrik di Denmark. Secara total, lebih dari 3 juta mobil melintasi jalanan Denmark pada 2018, di mana 2,5 juta adalah mobil pribadi.