Tak hanya lebih ringan, namun pelek berbahan aluminium juga dapat mempercantik tampilan mobil.

Dengan bobot yang lebih ringan, maka tingkat efisiensi mobil akan semakin baik, seperti bahan bakar yang lebih irit, usia pakai ban ataupun bearing roda menjadi lebih panjang. Hal ini, menyebabkan pabrikan mobil berlomba-lomba untuk menekan bobot kendaraan.

Salah satunya, dengan menyematkan pelek berbahan aluminium sebagai bagian dari rangkaian ban. Dari segi material, bahan almunium ini tak sampai setengah berat besi.

Sejarah pelek berbahan ringan ini pun dimulai pada tahun 20-an. Mobil pertama yang menggunakan jenis pelek ini adalah Bugatti Type 35 yang diperkenalkan pada tahun 1924.

Penggunaan sebagai material pelek mobil semakin popular dan mengalami pengembangan pesat paska Perang Dunia II. Penggunanya tak lain untuk kendaraan yang berfokus pada performa tinggi. Dalam pengembangannya, pelek ini berbahan ringan ini mengalami perkembangan dalam teknologi pembuatannya mulai dari model cast hingga forged (tempa).

Lebih lanjut lagi, material ini tak hanya menawarkan bobot yang lebih ringan, namun juga konstruksi yang lebih kokoh dibandingkan pelek berbahan besi. “Khusus untuk pelek yang dibuat dengan teknik tempa, di atas kertas kekuatannya lima kali lipat, tepatnya 528% dibandingkan pelek dari bahan besi dengan ukuran yang sama,” terang Burhan Kurniawan, Region Sales Manager Arconic Singapore Pte Ltd , yang mengibarkan merek Alcoa Wheels.

Bahkan transportasi truk dan bus, kini telah memasuki era pelek aluminium sebagai salah satu kiat diet untuk meningkatkan efisiensi.

Selain lebih ringan, pelek berbahan aluminium juga memiliki penampilan yang lebih menarik, lebih mudah dalam mengadopsi berbagai desain maupun ukuran, bebas karat dan rendah perawatan.

Sebenarnya, selain aluminium terdapat jenis pelek ringan lainnya yakni berbahan alloy magnesium. Bahkan, tipe inilah yang menjadi pelopor kiprah pelek model cetak (casting). Hanya saja, saat ini hampir tidak ada lagi pabrikan yang menggunakannya. Beberapa hal yang membuat pelek ini ditinggalkan, salah satunya karena lebih rentan retak dan korosi.

Pelek aluminium forged pada truck lima kali lebih kuat dari bahan besi
Pelek aluminium alloy Datsun Cross