Aquaplaning atau hydroplaning merupakan suatu fenomena di mana air menjadi isolator traksi ban ke permukaan jalan. Mobil dapat meluncur tanpa kendali bak berselancar di atas aspal. Waspadalah!

Aquaplaning : Berkendara Saat Hujan, Pastikan Hindari Hal Ini Agar Selamat

 
Aquaplaning : Berkendara Saat Hujan, Pastikan Hindari Hal Ini Agar Selamat

Aquaplaning atau hydroplaning merupakan suatu fenomena di mana air menjadi isolator traksi ban ke permukaan jalan. Mobil dapat meluncur tanpa kendali bak berselancar di atas aspal. Waspadalah!

Hampir tak ada yang menyadari, jika ternyata air merupakan bagian dari deretan sumber masalah keselamatan di jalan raya. Genangan air merupakan ancaman ketika air berada di antara ban dan permukaan jalan.

Kehadiran air inilah yang mereduksi kontak antara ban dan permukaan jalan, dan disebut Aquaplaning/Hydroplaning. Fenomena inil menjadi salah satu studi pengembangan terpenting dalam teknologi ban di seluruh dunia.  

Seperti inilah permukaan telapak ban membuang air.

 Telapak ban salah satu tujuannya dirancang untuk membuang air saat melibas permukaan jalan. Dalam ban tersebut ada alur memanjang dan menyamping. 

“Lewat alur itulah air dibuang ke belakang dan samping untuk memperkecil terjadinya aquaplaning,” tutur Akhir Amarkhimurti, senior test engineering PT Gajah Tunggal.

Air dengan tingkat ketinggian genangan yang beragam, menjadi pangkal dari semua persoalan aquaplanning.  

Setidaknya kita terdapat 3 hal yang menjadi faktor pendukung adanya kasus aquaplanning.

Kecepatan

Hukum dasarnya adalah semakin cepat kendaraan, akan semakin sedikit kontak permukaan ban dengan jalan, seperti apapun jenis permukaannya. Sehingga bisa dibayangkan, jika kondisi jalan basah atau tergenang air, lantas dilalui oleh kendaraan dalam kecepatan tinggi. Ban akan terangkat oleh air dan cengkraman pada permukaan jalan tereduksi atau bahkan sama sekali hilang. Mobil pun akan hilang kendali.

Tekanan angin ban

Semakin lebar telapak ban maka semakin besar pula risiko terjadinya aquaplanning, karena penampangnya semakin besar. Namun, tekanan angin ban juga memiliki andil.

Pada tekanan angin rendah dan bobot mobil menekan ban, sehingga dinding ban tertekan dan bagian yang kontak dengan permukaan jalan bertambah.Tekanan ban terlalu rendah ditambah kecepatan terlalu tinggi, kombinasi yang membahayakan keselamatan berkendara.

Kondisi telapak ban

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan alur ban ideal, baik untuk traksi dan juga alur 'buang air' yang maksimal. Telapak ban yang sudah tipis, akan lebih susah membuang air karena alurnya menjadi dangkal ataupun malah hilang. Dengan demikian traksi atau cengkeraman ban pada permukaan jalan pun hilang.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com