Ada beberapa ciri-ciri yang akan Anda rasakan ketika mengendalikan mobil yang sistem suspensinya sudah tidak bekerja dengan baik, apa saja?

Sistem suspensi merupakan bagian penting dari sebuah kendaraan. Sistem ini tak hanya berperan untuk menyuguhkan kenyamanan, namun juga keamanan berkendara.

Kendaraan dengan sistem suspensi yang sudah tidak baik akan tidak nyaman dikendarai dan juga memiliki handling yang membahayakan penggunanya. Salah satu penyebabnya adalah sokbreker atau shock absorber yang sudah tidak bagus kondisinya.

“Sokbreker merupakan bagian dari rangkaian suspensi yang memiliki fungsi untuk meredam pergerakan per (spring ) pada sistem suspensi. Dengan demikian, gerakan per tak menjadi liar dan tetap terkendali,” terang Hidayat dari Karya Per di bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

“Sokbreker memiliki umur pakai dan ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kondisinya tak lagi sempurna,” sambung pria yang akrab disapa Dayat ini.

Menurut Dayat, rata-rata usia pakai sokbreker mencapai 3 hingga 5 tahun atau setara dengan 60.000 km. Ciri melempemnya sokbreker dapat dirasakan dengan gerakan pada kendaraan yang cenderung liar dan mengayun. “Kondisi yang sering terjadi adalah kerusakan hanya terjadi di satu titik saja, semisal sokbreker bagian belakang sebelah kanan. Dengan demikian pada bagian sokbreker rusak tersebut peredaman gerakan per sudah tidak maksimal,” terang pria yang mendalami ilmu suspensi ini secara otodidak. “Ketimpangan ini akan berpengaruh pada handling kendaraan,” imbuhnya.

Ciri kerusakan pada sokbreker dapat dikenali dari bocornya pada sokbreker. Kebocoran ini menyebabkan tekanan oli pada sokbreker akan turun drastis sehingga tidak memiliki daya tekan ataupun daya untuk menahan secara optimal.

Jika anda menemui kondisi seperti di atas pada mobil anda, maka segera persiapkan ancang-ancang untuk melakukan penggantian unit sokbreker dengan yang baru.