Tak sedikit kejadian justru dialami oleh mobil yang masih baru. Apa sebabnya?

Tol Trans Jawa telah resmi dibuka untuk umum. Tol sepanjang 700 km ini memberikan kontribusi signifikan terutama untuk memangkas waktu tempuh. Selain jarak yang semakin ringkas, salah satu kecenderungan pengguna tol adalah menggeber mobilnya dapat lebih cepat lagi di sini.

Namun demikian, kecepatan tinggi artinya risiko terjadi kecelakaan menjadi lebih tinggi dan mobil yang digunakan pun harus lebih siap untuk diperas performanya. Dengan demikian kondisi mobil dituntut benar-benar prima.

“Mesin, transmisi, ban dan berbagai bagian lainnya dipastikan dalam kondisi baik. Seperti ban harus berada setidaknya masih di atas ukuran ketebalan minimal yang dianjurkan, mesin, transmisi dan penggerak lainnya harus dalam kondisi prima,” terang Haryadi Nugroho salah satu pebengkel di wilayah Tegal Jawa Tengah saat ditemui tengah berada di Yogyakarta, Kamis (27/12). “Tak jarang masalah datang dari bagian yang tak diduga seperti mounting engine sobek, selang radiator jebol, bahkan belum lama ini saya sempat menolong seorang kawan yang putus timing beltnya saat digeber di tol baru,” terang pria yang sering melakukan perjalanan bisnis di Tegal-Yogyakarta dan Jakarta ini.

Pria yang biasa disapa Nunug ini menambahkan bahwa kerusakan terjadi kebanyakan di mobil-mobil yang sudah mulai sepuh. “Mungkin karena tidak biasa digeber dalam waktu yang lama dan juga jarak yang jauh, maka bagian-bagian yang rapuh baru nampak,” sambung bapak satu anak ini. “Namun hal ini tak melulu dialami oleh mobil yang relatif berumur, belum lama ini salah satu teman dengan mobil yang belum genap berumur setahun mengalami pecah ban yang diduga karena tekanan angin ban yang kurang,” imbuhnya.

Jalan tol baru ini memang cukup menggoda, lantaran mulus dan panjang, sehingga pengemudi relatif tergoda untuk menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Namun sebelumnya penggendara harus mengetahui benar kondisi mobilnya dan menggunakan sesuai dengan batas kemampuan.

Lakukan pengecekan bahkan hingga ke bagian yang lebih detail untuk menempuh perjalanan yang relatif baru untuk orang Indonesia saat ini yakni melintasi jalanan bebas hambatan selama berjam-jam dengan kecepatan relatif tinggi.