Musim Hujan, Ban Mulai Gundul? Ini Cara Memperpanjang Masa Pakainya
Musim hujan, kondisi ban sudah kurang baik namun dana belum ada, cara ini bisa memperpanjang masa pakai ban dan menghemat uang Anda.
Memasuki musim hujan, ketika berkendara tentu perlu kewaspadaan lebih tinggi dari biasanya. Karena saat terguyur hujan, jarak pandang terbatas dan yang utama, traksi roda ke jalan juga akan berkurang, karena licin. Sehingga, perlu traksi ban yang baik.
Namun, masalah yang kerap terjadi, kondisi ban sudah tidak bagus lagi, seperti ‘kembang ban’ sudah mulai aus karena sudah bergulir puluhan ribu kilometer. Padahal, untuk mendapatkan traksi optimal, tentu alur ban harus baik.
Memang, jika ketebalan alur ban ini belum sampai pada batasan TWI (Tyre Wear Indicator, yang menentukan kondisi minimal penggunaan ban), berarti ban masih bisa digunakan. Tetapi, umumnya kita akan lebih cepat mengganti ban sebelum TWI, karena sudah terlihat ‘gundul’.
Lantas jika dana di kantung masih belum cukup untuk mengganti sepasang ban, apalagi satu set (4 buah) ban, harus bagaimana? Ya sudah, gunakan saja dulu.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengemudi untuk memperpanjang umur ban, terutama saat dipakai di musim hujan.
- Pastikan keselarasan roda (wheel alignment) yang baik. Dengan keselarasan roda yang baik, telapak ban akan optimal memberikan traksi dengan permukaan jalan, juga tidak akan cepat aus terpakai.
- Tekanan angin ban ideal, selain memberikan traksi optimal, juga mencegah keausan bertambah.
- Tidak berkendara agresif, selalu menekan pedal gas secara perlahan juga melakukan pengereman yang tidak mendadak, membuat tidak ada gesekan berlebih pada telapak ban dengan permukaan jalan, sehingga ban akan lebih awet.
- Sehubungan dengan kondisi telapak ban yang sudah tidak maksimal, ketika berkendara saat hujan, jangan melaju terlalu kencang, waspadai adanya genangan yang mudah menyebabkan aquaplaning.
Itulah beberapa hal yang bisa membantu menambah usia pakai ban di saat musim hujan ini. “Bagian telapak ban yang menempel ke jalan, tak lebih dari selebar telapak tangan orang dewasa,” ungkap Zulpata Zainal, pemerhati otomotif yang berkecimpung pada industri ban tanah air, dalam sebuah kesempatan.
Ia menekankan, bahwa seluruh ‘tanggung jawab’ traksi dari roda itu tak lebih dari satu telapak tangan saja, bagian yang menempel pada permukaan jalan. Jadi, sedikit saja ‘gangguan’, seperti tekanan angin ban tidak sesua, overspin, permukaan jalan licin, akan mengurangi ‘luasnya’ traksi ban ke permukaan jalan tersebut.
Kemudian, bagaimana mengatur konfigurasi ban berdasarkan kondisi empat ban pada mobil? “Kondisi ban yang lebih bagus, dipasang pada roda belakang,” ujar Zulpata. Hal ini juga pernah dijelaskan oleh Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Menurutnya, ban yang dalam kondisi lebih baik ditempatkan di belakang, karena di bagian itulah memerlukan traksi yang baik.
“Kalau di depan, masih bisa dikendalikan oleh pengemudinya,” ungkap Jusri. Hal ini berlaku umum, baik pada mobil berpenggerak roda depan, penggerak roda belakang, maupun all-wheel drive atau AWD, (berpenggerak empat roda) sekalipun. Ban Baru Diletakkan Di Mana?