Masa pakai minyak rem ada batasnya. Terutama ketika sudah terdapat kondensasi dengan air akibat kinerjanya sehari-hari. Minyak rem harus diganti secara berkala, agar selalu bekerja optimal.

Rawat Rem : Lakukan Setahun Sekali Hal Ini yang Bikin Rem Selalu Sakti

 
Rawat Rem : Lakukan Setahun Sekali Hal Ini yang Bikin Rem Selalu Sakti

Masa pakai minyak rem ada batasnya. Terutama ketika sudah terdapat kondensasi dengan air akibat kinerjanya sehari-hari. Minyak rem harus diganti secara berkala, agar selalu bekerja optimal.

Mobil semakin hari semakin bertenaga dan mampu berlari kencang. Oleh karenanya butuh pula rem yang cukup mumpuni untuk mengurangi lajunya.

Efeknya, pengereman harus semakin baik dan otomatis kinerja fluida (minyak rem) pada sistem rem juga bekerja ekstrakeras, menekan kampas rem atau sepatu rem pada cakram atau teromol rem. Hal ini juga akan menaikkan suhu temperatur pada minyak rem.

Oleh sebab itu dibutuhkan pula minyak rem yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan tingginya temperatur tersebut. Solusinya bahan baku minyak rem pun menggunakan polyglycol ether atau glycol.

Dengan bahan dasar bahan baku ini, maka minyak rem tetap bisa dikompresi dengan baik untuk menekan piston rem, sehingga terjadi pengereman yang akurat. Sayang sekali Glycol memiliki sifat mengikat air.

“Air ini salah satu penyebabnya dari proses kondensasi akibat perbedaan suhu panas ke dingin, sehingga sedikit banyak terdapat konsentrasi air dalam cairan minyak rem,” jelas Peter Dionisius, Product Development PT. Autochem Industry, pemegang merek minyak rem Prestone.

Kandungan air dalam minyak rem inilah yang memicu terjadikanya serangkaian kerusakan komposisi pada minyak rem dan juga menimbulkan korosi pada sistem rem.

“Oleh sebab itu minyak rem wajib diganti secara berkala,” lanjut pria yang akrab disapa Dion ini.

“Setidaknya minyak rem bisa diganti setiap 20-30 ribu atau lebih tiap 1 tahun sekali,” jelas Yanto dari Yans Speed yang bermarkas di Pondok Bambu.

“Bisa juga kalo lupa ancar-ancar jarak tempuhnya bisa diintip dari tingkat kejernihan oli rem itu. Jika kondisi bening dapat dikatakan layak, namun jika keruh atau bahkan memiliki endapan, segera ganti,” jelas Yanto.

Banyak beredar di pasaran DOT 3, 4, 5 dan 5.1. Usahakan menggunakan minyak rem yang sama dengan yang dianjurkan oleh pabrikan.

“Umumnya minyak rem ditandai dengan spesifikasi DOT (United States Department of Transport). Umumnya yang dipergunakan adalah DOT 3 dan 4, namun ada pula yang menggunakan DOT 5.1,” lanjut Dion.

“Ketiga spek tersebut merupakan cairan dengan bahan dasar glycol, sementara DOT 5 diciptakan menggunakan bahan dasar silikon untuk mengatasi masalah adanya penyerapan air pada oli rem sebelumnya, karena sifat silikon tidak bersifat menyerap air dan titik didihnya lebih tinggi,” tutur Dion.  

Namun DOT 5 juga memiliki kelemahan yaitu kemampuan pelumasnya sangat kurang di saat temperatur oli rem tinggi, dengan kata lain viskositas olinya sangat terpengaruh terhadap perubahan temperatur.

Yang perlu diperhatikan, minyak rem DOT 5 bahan dasarnya menggunakan silikon, pada saat penggunaanya, tidak boleh dicampur dengan minyak rem berbasis glycol.

Thanks to :

PT Autochem Industry

yan's speed : jl. Kejaksaan no1, Pondok Bambu, Jakarta Timur (021-860-450-5 / 081-51393-1999

 

 
Updates
Popular

    otodriver.com