Pilihan varian bermesin V8, akan tersingkir oleh mobil dengan motor listrik. Di masa mendatang, Audi akan mematok hingga 35% produksinya adalah electric vehicle.

Mesin V8 sepertinya akan segera menjadi salah satu potret sejarah terindah dalam dunia otomotif. Revolusi mesin-mesin bertenaga listrik sepertinya cukup berhasil menggasak keberadaan mesin V8 di masa depan.

Audi rencananya akan segera meninggalkan gelanggang V8 dan lebih berfokus pada mesin-mesin kendaraan ramah lingkungan.

”Pada tahun 2025, rencana manajemen Audi akan menetapkan antara 25% dan 35% dari seluruh kendaraan Audi adalah mobil listrik,” jelas seorang sumber Audi kepada Autocar.co.uk.  

Informan yang enggan disebutkan namanya itu berkata, bahwa akan sulit bagi Audi untuk melakukan pengembangan mesin V8 baru, seiring dengan pengembangan sumber tenaga dari motor elektrik dan battery pack-nya. 

Jika rumor yang dibisikkan itu benar, maka mesin V8 diesel yang dibenamkan dalam kompartemen mesin SQ7 adalah yang terakhir.

Mesin berkapasitas 4.000 cc V8 tersebut, memiliki dua buah turbocharger dan satu 'turbo' elektrik, mesin tersebut menghasilkan tenaga 435 dk dengan torsi puncak 898 Nm.

Dengan mesin itu, SQ7 mampu berakselerasi 0-100km/jam dalam 4.8 detik dan kecepatan tertinggi yang dibatasi secara elektronik, 250 km/jam.

Mesin ini juga dipasang pada mobil yang berada di jajaran Volkswagen Group lainnya, yaitu Porsche Panamera terbaru, dengan hasil yang cukup mengesankan.

Peraturan emisi dunia yang membuat mesin V8 'disuntik mati', membuat produsen mobil beralih ke V6 hybrid. Bahkan Volvo membuat mobil hybrid dengan mesin 4 silinder segaris saja.

Begitulah, bagi penggemar muscle car dan mobil berperforma tinggi, tampaknya V8 akan menjadi kenangan indah.