Australia merupakan pasar gemuk yang belum bisa sepenuhnya dijamah industri otomotif Indonesia. Apa sebabnya?

Beberapa Peluang Industri Otomotif Indonesia di Negara Australia

 
Beberapa Peluang Industri Otomotif Indonesia di Negara Australia

Australia merupakan pasar gemuk yang belum bisa sepenuhnya dijamah industri otomotif Indonesia. Apa sebabnya?

Industri otomotif Australia boleh dikatakan sedang lumpuh dengan tutupnya pabrik mobil seperti Holden hingga Toyota. Namun, bagai keping mata uang, kisah sedih Negeri Kangguru ini bisa menjadi kisah indah bagi produsen otomotif di Indonesia.

Demografi pasar mobil di Australia sebagian besar didominasi oleh pick up dan SUV, selanjutnya varian sedan menjadi yang terlaris di Negeri Koala ini, sementara MPV menduduki porsi selanjutnya.

Pada saat ini, industri otomotif Indonesia didominasi oleh produk MPV dan beberapa merek sudah masuk ke pasar Australia dan Selandia Baru. Namun, karena bukan termasuk produk favorit, maka kapasitasnya pun tak sebanyak produk Thailand, bahkan jauh di bawah produk Negeri Gajah Putih tersebut.

“Thailand memiliki produk industri otomotif yang cukup beragam dibandingkan Indonesia. Mereka punya hampir semua jenis yang dibutuhkan dan menjadi favorit pasar Australia,” jelas Jongkie D Sugiarto, ketua I Gaikindo saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat (16/01).

Kondisi ini diperburuk dengan standar emisi Euro II yang masih dianut Indonesia. Sedangkan Australia dan Selandia Baru memiliki standar emisi Euro IV. “Menyiasati hal tersebut beberapa pabrikan terpaksa menyiapkan dua lini produksi untuk spesifikasi Euro II dan Euro IV sekaligus. Tentunya menjalankan dua lini sekaligus menimbulkan biaya tambahan  yang membuat produk Indonesia tidak kompetitif,” lanjut Jongkie.

Pasar Australia merupakan pasar yang cukup menjanjikan. Setiap tahun, pasar mobil Australia mampu menyerap penjualan hingga 1 juta unit.

Jika Indonesia memiliki varian produksi lebih beragam dan juga produk dengan standar emisi yang telah direkomendasikan, bukan tidak mungkin pelaku pasar di Australia akan berpaling ke Indonesai. Produk nasional Indonesia memiliki kesempatan berkat banderol lebih murah karena letak geografis yang lebih dekat. 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com