Kesenyapan mobil listrik justru dapat membahayakan pengguna jalan lain, sehingga BMW merasa perlu membuat suara khusus yang dapat terdengar saat mobil melaju.

Perkembangan mobil listrik mengalami peningkatan yang cukup pesat. Bahkan diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, keberadaannya mampu menggeser dominasi mobil bermesin kombusi.

Dibandingkan dengan mobil konvensional, sebuah electric Vehicle (EV) jauh lebih senyap saat dikendarai. Tak ada suara raungan yang keluar dari mesin dan ujung-ujung knalpotnya.

Kesenyapan ‘over dosis’ pada EV ini dinilai pihak justru membahayakan. Orang yang ada di sekitar mobil berpeluang tidak menyadari keberadaan mobil ini, bahkan saat melaju dalam kecepatan tinggi sekalipun.

Lantaran hal itulah BMW kini telah mempertimbangkan untuk menggembangkan suara khusus untuk mobil listriknya. Bagi BMW hal ini bukan hal yang terlalu baru. Beberapa tahun silam, pabrikan berlambang baling-baling ini memberikan suara tambahan pada i8. Namun, efek suara ini hanya terdengar di dalam kabin kendaraan saja. Tujuannya sebatas untuk meningkatkan gairah dan memberikan emosi pada saat mengemudi, bukan untuk diperdengarkan bagi orang yang ada di luar kendaraan.

Caradvice.com.au (6/12) mewartakan bahwa pabrikan asal Bavaria ini tengah mempertimbangkan pengembangan khusus bagi suara yang akan diperdengarkan bagi orang di luar kabin mobil.

“Bukan perkara mudah untuk memberikan warna suara yang bisa didengarkan oleh orang. Pilihan yang sementara jadi pertimbangan kami adalah suara mesin enam silinder dan delapan silinder,”jelas Andreas Wilde, selaku pimpinan konsep powertrain BMW.

Wilde menambahkan, selain memberikan ‘alarm’ tentang keberadaan kendaraan, penambahan suara ini akan kembali memberikan emosi dan karakter bagi sebuah EV. Selama ini banyak orang berpendapat bahwa mobil listrik seperti sayur tanpa garam….alias kurang ada greget tanpa kehadiran suara.

Meski sampai saat ini, belum ada informasi yang jelas nantinya akan diletakan di bagian mana speaker tersebut.