Keunggulan aluminium sebagai material ringan semakin meluas penggunaannya, kini Ford coba mengaplikasikannya untuk mobil-mobil lansiran baru mereka. Apa keunggulannya?

Langkah Ford mengganti material besi menjadi aluminium pada jajaran pikap F-Series di 2016 silam merupakan salah satu kemajuan signifikan bagi dunia mobil ladder frame.

Hasilnya, tak hanya menjadikan bobot pikap legendaris ini jadi lebih enteng, namun juga membuatnya lebih aman.

Terbukti, dari hasil tes tabrak versi bodi aluminium, nyatanya lebih baik dari versi sebelumnya yang berbahan pelat besi.

Dari hasil tersebut, maka raksasa asal Dearborn, Michigan itu mengambil keputusan untuk melakukan pola yang sama pada produk SUV full-size-nya yaitu Ford Expedition dengan mengganti bodycell dengan bahan aluminium.

Versi SUV dengan body aluminium ini akan meramaikan pasar Amerika Utara di semester kedua tahun ini.

Seperti dilansir oleh motorauthority.com, (7/2). Dibandingkan dengan versi body besi, SUV bersasis tangga ini memiliki bobot lebih ringan 300 pound atau setara 136 kg.

Dengan selisih sebesar itu, maka penggunaan bahan bakar pun akan lebih hemat dan juga lebih aman dalam konstruksi keamanan.

Dalam keluarga besar Ford Motor Company, penggunaan body aluminium untuk SUV bongsor tidak hanya akan dilakukan pada Expedition semata, karena rencananya Lincoln Navigator juga akan menggunakan bodi yang sama.

Kedua SUV ini dibekali dengan mesin V6 3.500 cc Ecoboost yang dikawinkan dengan girboks otomatik 10-speed. Selain itu, SUV ini dilengkapi dengan perangkat 4WD canggih termasuk limited-slip differential elektronik.

Bukan tidak mungkin, ke depannya Ford akan melakukan ekspansi penggunaan bodi aluminium kepada SUV dan pikap kelas mid-sizenya seperti Ranger.