Hal ini menepis keraguan konsumen dan calon konsumen akan kelangsungan hidup mobil berlambang Blue Oval tersebut di Indonesia. RMA Group akan mengambil alih tugas yang dulu diemban FMI.

Hengkangnya Ford dari peta percaturan otomotif Indonesia tentunya membawa dampak berupa ketidakpastian akan nasib dan kelangsungan hidup mobil berlambang blue oval tersebut.

Situasi tak pasti ini akan segera berakhir pada 1 November 2016 dengan ditetapkannya RMA Group untuk mengemban tanggung jawab penuh atas jaminan garansi, dukungan servis dan ketersediaan suku cadang bagi semua pelanggan Ford di Indonesia.

Seperti yang dilansir di situs resmi Ford Motor Indonesia yang menyebutkan bahwa Ford Motor Company menunjuk RMA (F) Managed Market Limited yang tak lain merupakan bagian dari RMA Group untuk menangani masalah Ford yang ada di Indonesia dengan menggunakan jaringan Ford Authorized Service Center (Pusat Servis Resmi Ford) yang ada di Indonesia.

RMA Group merupakan mitra lama Ford Motor Company yang memiliki spesialisasi operasi di negara berkembang di Asia ataupun Afrika. Group ini merupakan distributor dan dealer Ford di sejumlah pasar global termasuk Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka dan Kazakhstan.

RMA Group adalah salah satu distributor suku cadang terbesar Ford Motor Company secara global, dan juga dikenal sebagai penyedia solusi layanan purna jual dan dukungan suku cadang otomotif yang penting bagi para pelanggan di ASEAN, negara-negara berkembang, dan untuk operator fleet di kawasan terpencil di seluruh dunia.

RMA akan menyediakan rangkaian penuh dukungan pelanggan yang dibutuhkan, termasuk:

• Mengelola jaringan Pusat Servis Resmi Ford di seluruh Indonesia
• Keberlanjutan jaminan garansi kendaraan
• Layanan call center pelanggan
• Teknisi bersertifikasi dengan akses ke sumber daya Ford
• Ketersediaan suku cadang asli Ford